Bismillah
Perjalanan kami mungkin hanya sebuah langkah-langkah kecil amatiran, yang membawa kami menuju pelukan dingin Ranu Kumbolo.
Hm..Ranu kumbolo, danau di ketinggian 2400 mdpl di lereng gunung semeru. Kalau ingat tempat itu yang terpikir oleh saya adalah tempat dengan udara yang dinginnya banget-bangetan, bahkan hingga pagi. Walaupun sleeping bed yang saya pakai lumayan tebal tapi semalaman saya kedinginan bukan main, dinginnya yang menggelitik lewat jemari kaki membuat saya susah untuk tidur lebih nyenyak. Huhuu..
Jam 6 pagi suara ramai mulai terdengar dari luar tenda, kebanyakan dari tenda tetangga lagi sibuk membuat sarapan atau mulai membongkar kembali tenda. Lalu kami???
haha..memang dasar pemalas, kami masih meringkuk kedinginan didalam tenda. Padahal dari awal jalan kami sudah penasaran dengan sunrise di Ranu kumbolo yang katanya indah banget, tapi mau gimana lagi hawa pagi yang dingin lebih membuai kami untuk tetap di dalam sleeping bed masing-masing.
Barulah setelah beberapa lama kami pun nekat keluar, kami penasaran dengan pemandangan seperti apa yang disuguhkan Ranu Kumbolo di pagi hari, maklum ya waktu sampe di Ranu kumbolo semalam cuma gelaplah yang bisa kami lihat :)
Waktu pertama keluar dari tenda dan melihat ke sekeliling Ranu Kumbolo, saya terdiam. Ini...Ranu Kumbolo???
Indah, sejuk, tenang, damai.
Tepat didepan kami terhampar danau luas dengan sajian perbukitan di sekelilingnya termasuk di belakang kami, di beberapa sisi danau terdapat beberapa pepohonan tinggi yang entah bagaimana posisinya itu pas banget menambah keindahan danau Ranu Kumbolo.
Di kejauhan kabut tipis masih terlihat mengambang di tengah-tengah danau sehingga perbukitan di belakangnya terlihat seperti sedang berada diatas awan, wiihh... Kebayang kan???
Mata saya tak henti memandang dan mengagumi sekitar, masya allah..
dan pelan-pelan mentari pagi mulai merangkak di sisi lain perbukitan, warna rumput yang hijau cerah pun berubah terlihat menguning keemasan, hm..bener banget kalo banyak yang bilang perbukitan di Ranu Kumbolo itu seperti perbukitan di serial Teletubbies, pernah nonton Teletubbies kan?? indah kan?? tapi di Ranu kumbolo ini jauh lebih indah dan lebih ASLI! :D
Ranu kumbolo |
bayangannya terpantul di air :) |
kabutnyaa... :S |
kami dan Ranu kumbolo |
Udara dingin yang menyengat semalam dibayar lunas dengan keindahan pagi ini.
"air danaunya gak dingin!" ucap salah seorang teman, ia baru selesai membasuh muka dari air di pinggiran danau
"eh beneran??"
"iya"
kami yang penasaran pun buru-buru ikutan ke pinggiran danau terdekat, tangan pun kami celupkan ke dalam air jernih yang memang gak begitu dingin, tapi ketika tangan dikeluarin lagi dari air, udara dingin mulai menggelitik ambooiii...dingiiiinnn!!!
Setelah cukup puas mengagumi, sebagai kaum perempuan kami pun sadar diri untuk mulai menyiapkan sarapan, karna dari Ranu kumbolo kami mesti bersiap-siap untuk jalan lagi ke Kalimati yang jarak tempuhnya sekitar 3 jam. Waahhh...kayaknya pulang ke Palembang kaki kami bakal gede-gede kali ya, He he he..
***
Kalau ngomongin Semeru dan Ranu kumbolo, pasti pernah denger soal Tanjakan Cinta dong yaaa???? :D
Itu tuuh jalanan yang berupa tanjakan yang kalau seseorang berjalan disana sambil mikirin seseorang yang dia sayang dan TANPA MENOLEH ke belakang, nantinya seseorang yang dia impikan akan berjodoh dengannya. Mitosnya sih begitu,...berminat mencoba?? :D
Ketika kami melewati tanjakan itu ada banyak juga yang naik bareng kami, mungkin dari mereka ada yang sedang menjajal mitos tersebut sambil mikirin ayang-ayangnya masing-masing :P
Jadi kamu mikirin siapa, Ka??
Haha...saya sih gak mikirin siapa-siapa, malah kayaknya saya yang paling sering noleh ke belakang. Saya sih gak perduli soal mitosnya, yang saya pikirin itu gimana caranya saya sanggup ngelewatin tanjakan cinta yang ya allah...tanjakannya itu ternyata panjaaaaaaang banget! Gak seperti di images google yang keliatannya dekat, haduuh... *korban internet*
yang mereka sebut tanjakan cinta <3 |
Waktu naik saya komat-kamit baca doa sambil pelan-pelan melewati tanjakan, berulang kali berhenti mengatur nafas dan jalan lagi. Waktu sampai di atas tanjakan tanpa pikir panjang saya pun langsung nyari tempat pas buat ngejatohin badan untuk istirahat...*ngos-ngosan*
Jadi berhenti disana?
ooh tentu tidak, kami masih harus jalan lagi. Dan setelah tanjakan cinta ada Oro-oro ombo yang menunggu kami dengan lautan bunga lavender ungunya.
lihat bercak warna ungunya??? |
padang bunga ungu |
adem :) |
Haha...
ya romantis.
kata itu saya dapatkan dari guide kami yang berulang kali bilang kalau Ranu Kumbolo dan Oro-oro ombo itu tempatnya romantis. Awalnya sih saya gak percaya hingga akhirnya saya berada disana, di tengah eksotisnya Ranu kumbolo yang dingin dan hamparan warna ungu nan menawan dari oro-oro ombo.
Akhirnya saya pun setuju kalau kedua tempat itu romantis, karna disana Allah telah mengirimkan cintaNya berupa lukisan keindahan untuk dinikmati oleh hamba-hambaNya, disana pula berjuta pujian dan rasa syukur tercipta dari mereka yang begitu menikmati keindahan itu, termasuk saya :)
tampak bunga nya dari dekat :) |
***
Lewat dari Oro-oro ombo kami pun memasuki kawasan pepohonan yang dinamai Cemoro Kandang, dan perjalanan melewati kawasan ini mirip seperti saat kami melewati 4 pos menuju Ranu kumbolo, kanan kiri pepohonan dengan jalanan yang cukup menanjak.
2500 mdpl |
menuju Kalimati |
Dan setelah cukup lama berjalan sekali lagi korsa kami di uji, beberapa dari kami mulai kelelahan berjalan dan berulang kali pula kami mengambil cukup waktu untuk istirahat. Kami mulai belajar lagi untuk memahami teman, saling menguatkan dan memberi dukungan untuk kembali berjalan.
Yang namanya jalan di tanjakan itu memang berat, kaki kami cepat sekali pegalnya apalagi nafas yang mudah sekali ngos-ngosan, dan entah sudah berapa puluh kali kami menjatohkan badan di sekitar semak, hmmff...kayaknya memang kami yang kurang persiapan olahraga :(
***
Kaki kami sudah teramat pegal ketika ada yang bilang kalau Kalimati sudah dekat, tinggal jalan menanjak menuju tempat yang disebut Jambangan dan sisanya jalan sebentar menuju Kalimati.
Sebentar??
yang kami tau kalau belum ketemu tulisan 'Kalimati' itu berarti jalan masih jauh dan kami masih harus terus bergerak, dan entah kenapa carrier saya kok malah tambah berat ya?
Dan setelah berbagai pohon dilewati, kami pun sampai di Kalimati (2700 mdpl), tempat yang berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara.
puncak semeru |
Lihat jalur di belakang pepohonan itu kan?? itulah jalur menuju puncak mahameru.
Melihat gambaran itu seketika nyali saya menciut, malam nanti rencananya kami akan summit kesana, tapi melihat tempat yang akan kami daki badan saya seketika lemes. Mahameru terlihat begitu gagah, tampak gersang dan...menjulang tinggi dengan angkuhnya.
***
Rencananya jam 11 malamnya kami mesti bersiap untuk summit, jadi jam 8 malam kami sudah masuk ke sleeping bed masing-masing dengan badan yang teramat letih. Tapi sebenernya malam itu Saya susah untuk tidur, masih kebayang begitu angkuhnya mahameru diluar sana. Sekilas teringat lagi niat kami yang ingin sama-sama menginjakkan kaki di puncak semeru, merasakan dan menyaksikan sendiri keindahan alam dari tanah tertinggi di pulau jawa.
Tapi sekali lagi pertanyaan kecil mengusik tidur kami malam itu, apa sanggup kami mendaki hingga ke puncak mahameru sana??? bisakah??
hmmfff...
maaf ceritanya masih bersambung ke, Paket Super Komplit dari Mahameru:)
Enjoy this life!
Woww! Kerennnn....! Aku serasa ikut menikmati perjalannya. Seru bangettttt... aku belum pernah kesana soalnya
BalasHapusmemang seru banget mb
Hapus:D
Subhanallah... pemandangannya indah sekali. Semua foto di atas membuatku berdecak kagum. Andai bisa memandang dengan langsung keindahan itu ya....? Pasti luar biasa sekali rasanya.
BalasHapusayo ksana langsung mb
Hapus:D
foto-fotonya bagus, tpai aku suka takut kalau lihat foto ada airnya :)
BalasHapusloh, kok takut? :S
HapusSubhanallah..... indahnya ciptaan Allah SWT
BalasHapuswah jadi pengen kesana nih .... smg kesampaian
smoga :D
Hapus