27 Februari 2012

#50. Nyang Romantis

Bismillah

Suri tauladan, Rasulullah SAW setiap kali pulang kerumah dan melihat tiada makanan yang sudah siap disantap, sambil tersenyum baginda akan menyingsikan lengan baju dan membantu isterinya didapur.
Rasulullah juga punya panggilan sayang untuk istri-istrinya, seperti untuk Aisyah ra baginda memanggilnya dengan panggilan 'ya Humaira' (pipi yang kemerah-merahan).

***
Minggu kemarin, sempet nonton sebuah acara di stasiun TV yang punya logo segitiga, isi acaranya tentang biografi istri wakil presiden pertama RI, bu Rahmi Rachim.
Diberitakan kalo Bung Hatta itu bukan seorang yang romantis, bahkan mas kawin untuk istrinya pun berupa buku yang beliau karang sendiri.

Salah seorang putri Bung Hatta bilang :
 "Bapak bukan seorang yang romantis terhadap Ibu. Tapi cinta Bapak kepada Ibu ditunjukkan lewat perbuatan, contohnya ketika akan naik mobil, Bapak akan melihat dulu kemana arah cahaya matahari kemudian Bapak akan duduk dekat ke arah cahayanya, agar Ibu terlindungi dari panasnya"

***
Tiap orang punya kadar romantis dan cara pandangnya masing-masing. Dan bagiku cerita yang di atas itu...ROMANTIIISSS.
(˘⌣˘)ε˘`)

Enjoy this life!

26 Februari 2012

#49. Maksa

Bismillah

Aku : "Akak, tadi ke Gramed kan?ngeliat komik Naruto gak yang baru nomor berapa?"

Akak : "duh Ka, lupa "

Cowok Akak :"Apaan?"

Akak : "tadi lupa liatin komik Naruto, gak sempet juga ke lantai atas"

Inung : "(antusias) Ka, download aja, ada kok di internet ..blabla.."

Cowok Akak : "iya tuh Ka! lebih lengkap"

Aku :"enggak ah, pengen beli komiknya"

Inung : "ngapain beli kalo download lebih lengkap"

Aku : "enggak, beda. Kalo kom.."

Inung : "apa nya yang beda?? Justru kalo di internetnya itu ya bisa baca sepuasnya"

Cowok Akak :"iya, daripada beli-beli komik"

Aku :"(kesel) terserah aku dong pengen yang mana??! Aku pengen beli komiknya biar nambah koleksi"

Akak cuma ketawa dan yang lain mulai diem, tapi ujung-ujungnya masih ngerayu-rayu baca via internet.
Daripada debat kusir, ngalah aja deh.

Berhubung dipotong terus, tadi gak sempet bilang kalo aku sudah baca lewat internet, kasetnya juga sudah ditonton terus kalo aku masih pengen komiknya apa salah?? #garuktanah.

Sleep tight ..zzZz...

Enjoy this life!

25 Februari 2012

#48. Oh My Dream

Bismillah

Siang tadi, tidurku terbangun karna mimpi.

Ya…karna sebuah mimpi. Tapi bukan mimpi seram, mimpi tadi siang justru indah, sangat indah malah. Hingga buat aku sulit untuk tidur lagi. Loh?

Haha.
Aneh yaa..? Kalau aku, seburuk apapun mimpi itu, aku mudah untuk tidur lagi, yaah..namanya juga mimpi. Tapi mimpi indah kayak tasi?? It makes me hard to close my eyes again. Saking indahnya, malah bikin sedih. Sedihnya itu kenapa itu cuma mimpi??
(–˛ — º)‎

Enjoy this life!

24 Februari 2012

#47. Bertemu Malaikat (?)

Bismillah

Alhamdulilaah yaa, jam segini sudah santai di Palembang, biasanya juga masih mejem melek dijalan pulang.

Okeh, aku punya sedikit cerita hari ini. Dan kalian mesti simak baik-baik yaa! #maksa

Hari ini aku dapet tugas nganter laporan ke Prabumulih yang letaknya kalo di map itu ada diantara Tanjung dan Palembang, ya enggak nolak dong, itung-itung selese nganter laporan bisa langsung pulang Palembang #sujudsyukur

Singkat kate singkat cerite, sehabis nganter laporan aku langsung cari bis ke Palembang. Enggak nunggu lama, bis-nya dateng dan aku langsung duduk manis (baca:tidur). Tapiiii...enggak tau alasannya apa, belom sampe palembang dan belom sempet dapet mimpi bagus, aku dan penumpang laen disuruh turun dan pindah ke bis yang laen. Meski gondok kita pun nurut dan ongkos kita dibalikin setengahnya.

Aku turun bareng seorang Bapak paruh baya, kesan pertamaku ngeliatnya : beliau keliatan sangaattt bersahaja dengan penampilan sederhananya. Kita turun bareng tapi dapet tempat duduk jauhan.

Sudah dapet tempat aku niat lanjut tidur lagi. Tapi belom seberapa jauh jalan, bis nya berhenti di jalan yang kanan kirinya hutan. Penumpang pun mulai ribut, kok berentiii siih??

Rupanya Bapak bersahaja tadi turun dari bis, aku mikir 'ooh mungkin rumahnya di deket sini kali ya'. Eh tapi woiii disini hutan semua mana rumahnya??!

Bis udah keburu jauh waktu aku tau kalo ternyataaa si Bapak diturunin paksa oleh si kenek. Kenapa?? Sepele, ongkos beliau kurang 2000 perak. Sesuatu ya, gara-gara 2000perak tega nurunin orang dijalan. #nepokjidat#
Kasian banget si Bapak, tau gitu ini niih 2000 aku tempel dijidat keneknya!

Jujur, aku gak ngerti soal karma ataupun soal kata 'kualat'. Tapi yang pasti, waktu mo masuk Palembang, tiba-tiba Bis yang kami naeki dicegat petugas di terminal, katanya si supir nabrak orang. Supir dan si kenek pun di giring ke kantor. Kami??? Sukses jadi penumpang terlantar di terminal #garuktanah

Singkat cerita, kami-penumpang kece yang terlantar ini pun diminta naik angkutan lain, dan si Sopir mesti bayarin ongkosnya. Ya iyalaaah tanggung jawab namanya.

Di dalam bis baru, diskusi terjadi antar penumpang

"Itu tuh karma. Kurang ajar sama si Bapak tadi, coba kalo diikhlasin aja 2000 peraknya"

"Iya, ini kan hari jum'at. Coba sedekahin buat si Bapak"

"Sekarang rasain mereka, rugi!"

 "jangan-jangan si Bapak tadi mungkin malaikat" seorang Ibu nyeletuk yang disambut opini yang lain.

Aku cuma manggut-manggut dengerin. Apa mungkin si Bapak tadi malaikat??
Ah yang pasti malaikat ataupun bukan beliau itu seorang tua, yang seharusnya dihormati dan díhargai

Aku juga gak mau komentar soal karma, tapi dimataku mungkin si Bapak termasuk yang dizhalimi, dan mungkin ada salah satu doanya yang diijabah Allah. Doa orang yang dizhalimi selalu akan didengar kan.
Wallahualam

#ngehelanafas

Oiya..jadi inget sebuah tulisan yang pernah aku baca, judulnya 'Berapa malaikat yang kau temui hari ini?'. Tulisannya sangat menarik, tapi aku lupa sumbernya #nepokjidat

Ini aku repost. Bagi yang pengen tau sumbernya bisa cek ke Om Google ┌(◦^⌣^◦)┘
_________________________________________

Ya berapa malaikat yang sudah kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?

Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?

Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang?

Mari kita ingat-ingat lagi…

Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena
membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu
terjaga dengan tangisan. Dan kau hanya berkata dengan
bersungut-sungut, “Anak siapa sih? Rese amat
malem-malem nangis. Berisik!”

Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal
bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.

Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau
bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu
terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu. Dan
kau membentaknya dengan ucapan, “Pake mata dong kalo
jalan!”
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar
dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan
sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akan
berbeda. Tertabrak mobil barangkali.

Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab
setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu
dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya.
Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, “Males
amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?”
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif
dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.

Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari
kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka,
mencibir, memaki orang lain?

Berapa kali?

Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak
sepantasnya pada malaikat.

Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai.
Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui.
Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti
kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu. Tuhan
selalu “bekerja” dengan cara yang misterius.
Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini.
________________________________________

Have nice weekend all !!! #jogetindia
\(^o^\) \(^o^)/ (/^o^)/

Enjoy this life!

23 Februari 2012

#46. Celoteh Malam : Nepotisme (?)

Bismillah

Dari semua tes yang aku ikuti untuk dapet kerja yang sekarang, tes wawancara-lah yang bikin keringet panas dingin, dari mulai grogi karna pertama kali ikut tes, takut ketemu sama yang wawancara, sampe bingung nyiapin perkenalan yang yahuud itu yang bagaimana. Bener-bener nervous tingkat nasional ui! #halah

Beberapa hari sebelum tes, seorang kerabat Bapak bilang gini:
 "Nantiii, kalo yang wawancaranya nanya apa ada keluarga yang kerja di perusahaan ini apa enggak, bilang aja ada. Sebutin nama Om Phong (nama samaran), dia temen Oom dan kerjanya di Cabang"

 "Kok?ngomong kayak itu emang biar napa Om?"

 "Udahlah, pokoknya kalo dia nanya bilang aja gitu"

Demi apapun, waktu itu aku masih gak Ngeh bin gak tau bin gak ngerti maksudnya apa, jadi ya nurut ajah. Dan ternyata emang bener ditanyain, ya udah aku jawab aja seperti yang udah di ajarin.
Ketika udah wawancara baru aku dikasih tau, katanya kalo ngomong punya kerabat yang juga kerja diperusahaan yang sama, maka kesempatan diterimanya bakal besar. Apalagi kalo kerabatnya itu punya jabatan penting di perusahaan, wiiih...bisa-bisa langsung ACCEPTED!

Dan beneeer, setelah diterima aku jadi tau kalo beberapa temenku ada yang begitu, diterima karna dia anak/ponakan/adik atau malah pembantunya si Bos #nepokjidat

Kalo kamu, Ka??
Nah ini nih, aku gak tau apakah mereka nerima aku karna pengaruh nama si Oom Phong tadi apa bukan. Kalo pun emang bener gara-gara itu, demi ubur-ubur aku enggak ada niat sama sekali jual nama orang lain biar dapet kerja. Beneran.
Anggap aja ini sebuah keberuntungan karna aku masih lugu waktu itu (•̯͡.•̯͡)
Tapi kayaknya emang aku-nya yang berkualifikasi deeeh #eaaa...lemparponi#

***
#nghela nafas.

Dan kejadian berulang lagi, di beda tempat, beda orang dan beda kasus. Kali ini bukan karna 'nama' yang bisa bikin dapet posisi, tapi lebih karna gelar dan suku. Beruntung yang punya tambahan gelar 'ES' di-namanya, bakal dikasih posisi yang OK. Apalagi kalo sedaerah dengan si Bos, wah bakal dapet perhatian yang lebih. Yang bukan??uhukk..bukan gak diperhatiin, cuma diminta agak minggir sedikitlaahh.

Dan beruntungnya aku dan temen-temen belum punya gelar 'ES' di nama dan bukan berasal dari suku mayoritas di Indonesia (suku apa yaa?), gawat kalo keduanya terpenuhi, bisa-bisa jadi pejabat termuda nih *nyengir*

Eh yang beginian apa namanya, uhm.. Nepotisme ya?

Yang kayak ini nih, bukan barang baru dan aku pikir dimanapun pasti ada, kecil maupun besar. Bener gak? Kalian pernah ketemu juga??

Karna embel-embel 'dia itu....' maka si dia lebih dapet kesempatan. Adil?? Ya enggak dong ya. Lepas dari itu, seharusnya jangan cuma diliat dari 'dia siapa' tapi liat juga kualifikasinya apakah cocok dapet kesempatan atau enggak. Kalo si dia mampu alhamdulilah yaa, kalo enggak ya ngapain dipaksain, entar malah jadi gak bener gimana??terus bikin rugi orang lain gimana??

Naah, kalo sudah soal bikin orang lain merugi apalagi sudah menyangkut isi periuk orang lain, itung-itungan sama yang Maha Penguasa ada loooh.

#nghelanafas

Mari introspeksi..semoga kita dijauhkan dari sifat yang begitu, aamiin berjuta-juta

Enjoy this life!

22 Februari 2012

#45. Kangen Sawah

Bismillah

Tiba-tiba, aku kangen sawah. Kangen pondok ditengah sawah, juga kangen suara orang-orangan sawah, terlebih lagi kangen dengan suasana damainya.

Waktu masih unyyu dulu, beberapa kali aku ikut Pogok (baca: kakek) ke sawahnya, kata Pogok sih jaraknya deket, katanyaaa. Tapi kenyataannya, demi ubur-ubuur sawahnya itu jauuuh banget dari rumah Pogok, dan mesti ngelewatin hutan juga kuburan, hiih

Sawah Pogok gak terlalu luas, tapi penuh ditanam padi dan umbi-umbian. Ada sebuah pondok ditengahnya, seingatku kalo kesawah aku dan sepupuku mesti rela ditinggal dipondok, sedang Pogok dan yang lain keliling ngliatin sawah. Mending kalo sebentar, ini ditinggalnya luuaama banget, otomatis perut kami mulai dangdutan minta makan. Sialnyaaa, enggak ada makanan di pondok, yang ada cuma beras sama sambel asam, masa iya kami makanin beras??

Berbekal ilmu ngasal, kita pun nekat masak nasi. Dan karna pada gak bisa pake kompor, kita bikin api kecil-kecilan diluar pondok. Berasnya kita cuci, dan dengan asalnya dimasak diatas api kecil tadi pake bekas kaleng sarden, naaah aku gak inget kami dapet darimana kaleng itu, apa hasil ngudek-ngudek sampah yaa, #amnesia.

Emang dudul banget dah. Apinya itu lloooh, hasil bakaran kayu kering sama kertas. Keciiil banget, kayaknya itu nasi bakal mateng pas zaman kucing udah pada pake lipstik deh #sigh.

Aku gak inget seterusnya gimana, soalnya kita ketiduran nungguin nasi, dan api yang tadinya kecil malah membesar pas kita tidur, oalaahh syukur Pogok cepet pulang, kalo enggaaak...

***
Aku makin kangen sawah.

Sekarang sawah Pogok udah gak ada, dijual entah ke siapa karna beliau gak sanggup lagi ngurusinnya.

Sawaahh..suatu hari nanti mesti punya yang luas! Aamiin sejuta kali

Enjoy this life!

21 Februari 2012

#44. La Rose Cafe

Bismillah

"Bu, bolehkah aku menjual diri?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dan menguap dalam ruang sempit di rumah ini. Rintik hujan mulai terdengar dari luar, dan sebentar saja rumah kayu tua yang kami tempati mulai berderit disana sini digoyang angin. Ibu memandangku hampa.
"Apa? kamu bilang apa Na?" tanya Ibu pelan, keningnya mengerut sempurna. Aku menggigiti bibir bawahku. Aku tau Ibu jelas tidak mendengar ucapanku barusan. Pikirannya terkuras pada Saka, adikku yang sakit panas.
"eng...apa boleh, aku.." kalimatku menggantung. Aku memandang lantai tanah dibawahku. Dingin dan keras. Tanpa sadar pikiranku melayang ke sebuah cafe di depan dekat jalan besar yang setiap malamnya ramai didatangi pengunjung yang rata-rata bos besar, entah berapa kali aku lewat dan mendapati mereka keluar dengan muka memerah karna mabuk dengan baju penuh bekas lipstik. Menjijikkan.

Dan siang tadi Ce Meli, tetanggaku yang bekerja disana menawariku pekerjaan di cafe itu, pekerjaan yang mudah katanya,
 "Kamu cuma perlu menemani pengunjung minum" ucap Ce Meli setengah berbisik. Aku mendelik dan pipiku kontan memanas, ingin rasanya aku membekap mulut Ce Meli saat itu juga. Ce Meli tersenyum genit, "gimana?" tawarnya lagi, "gajinya besar loh. Cukup untuk hidupmu, ibu kamu juga adik kamu yang penyakitan itu. Emang siiih, kamu gak terlalu cantik, tapi sayang banget kalo body kamu itu enggak dimanfaatin buat nyari duit." Aku menunduk, kata-kata makian mulai berdesakan hendak keluar.
 "Kamu mau kan??"
 "maaf Ce saya tidak tertarik"
 "Alahh..pikirin dululah, kamu itu mending kerja begini daripada ngajar ngaji di surau, gajinya paling cukup beli beras secanting kan?" Aku tersenyum getir.
 "Ce..tolong hargai jilbab saya, jangan ngomong sembarangan" emosiku mulai meninggi. Ce Meli terkekeh, "kamu pikirin dulu Na, kalo kamu mau datang langsung ke Cafe ya" ucapnya seraya beranjak pergi.

"Na..." panggil Ibu pelan, "kamu tadi ngomong apa?" suara Ibu membuyarkan lamunanku. Aku langsung menggeleng pelan.
 "Saka Lapar...Bu" Saka menarik lengan Ibu pelan, "Saka mau makan lauk Pindang" ucapnya lemah.
 "Kalau Saka sudah sembuh, Ibu bikinin ya." Saka menggeleng pelan.
 "Saka pengen makan lauk Pindang Bu.."rengeknya lagi. Aku menatap sedih Saka, adikku satu-satunya yang umurnya belum genap 5 tahun. Dari kemarin panasnya belum turun-turun, sudah beberapa kali Ibu bolak balik mengompres kepalanya. Tidak ada uang, berarti tak nasi berlauk Pindang ataupun obat yang bisa diberikan.
 "Bu, aku mau ngadep Bapak, minta duit buat Saka" ucapku pelan yang disambut tatapan tajam Ibu.
 "Sekali ini saja Bu, Saka mesti makan dan dikasih obat. Kalau begini terus... sakit Saka bisa tambah parah" Aku menyentuh pundak Ibu,"Bu..."
Aku meringis pelan. Aku tau Ibu tak mungkin mengizinkanku menemui Bapak yang telah mencampakkan kami.
"Bu..sekali ini saja, demi Saka"

Hujan turun gerimis malam ini, menemaniku menembus malam. Tadi Ibu cuma bilang hati-hati, ya hanya itu. Kurapatkan jilbabku dan mulai melangkah pelan ke sebuah tempat di jalan besar. Kerlap kerlip lampu menghias tempat itu, dari jauh terdengar hiruk pikuk keramaian didalamnya. Tak lama Aku sudah berdiri di gerbang pos penjaga, beberapa penjaga berbadan besar menatapku aneh.

La Rose Cafe, pamflet nama cafe itu terpampang jelas. Dan di pintu masuk Ce Meli berdiri dan tersenyum penuh arti padaku. Aku menelan ludah, tanganku seketika dingin gemetaran. "Demi saka" batinku.

*ngadep : menghadap/menemui

Enjoy this life!

20 Februari 2012

#43. Tukang Buah dan Aku

Bismillah

Bulan Januari - Februari 2012, bulannya buah. Durian, Manggis, Rambutan, dan Duku laris manis berbuah di awal tahun ini. Dan bagi maniak buah seperti aku *lemparponi* semua ini ibarat lagi di surga. Apalagi, di daerah tempatku kerja ini Durian dan Duku-nya rasanya Ajib gilllaa. Aha... what a life! *eeh, jangan ngiler gitu aah*

Ngomongin buah, ada beberapa percakapan antara aku dan penjual buah (yang entah kapan-aku juga lupa)..

Aku : "Mang, buahnya berapa?"
Tukang buah (TB) : "16.000 sekilo dek"
Aku : "mahal bener, enggak kurang"
TB : "emang segitu harganya dek"
Aku : "kurangi sedikit harganya mang, ya"
TB : "ya udah 15.000"
Aku :"yaah, murahin dikit lagi Mang"
TB :"kalo mo murah, tanam sendiri dek"
Aku : (hening)


Aku : "buahnya berapa Bu?"
TB : "10ribu kalo yang itu dek"
Aku :"gak kurang Bu?manis gak?"
TB : "pas dek harganya, buahnya manis kok"
Aku : "beneran manis Bu?"
TB. : "iyalah dek, coba dicicip"
Aku : (ngambil buah) "cicip dikit ya bu"
TB : "iya, ciciplah. Kok dikit?ciciplah dulu"
Aku :"i..iyaa"
TB :"ini, cicip-ciciplah lagi. Gak bayar kalo cicip"
Aku : (hening)
TB :"ayo dicicip-cicip dulu dek, ciciplah!" (ngambil segenggam buah)
Aku : (loh, kok maksa??)


Aku : "buahnya seiket ini berapa mbak?"
TB : "10.000 dek"
Aku : "8000 ya?"
TB : "itu mah modalnya dek, 8500 lah"
Aku : "kami ngambil banyak loh mbak"
TB : (mikir)
Aku : "ya?"
TB : "ya sudah, kalo ambil banyak 3 iket 21000"
Aku : (gantian mikir, katanya modalnya 8000, kok?"

Just intermezzo (◦^⌣^◦)

Enjoy this life!

18 Februari 2012

#42. Menyapa

Bismillah

Interneeettt!! Oohh..akhirnya nge-net lagi, setelah berapa hari si sinyal dari 'provider merah' ilang muncul-ilang muncul. Akhirnya si provider OK lagi *sujudsyukur*

Eh, Apa kabar blog???
Sudah berapa hari aku gak nulis?ada yang kangen kaaan??#plak. Demi ubur-ubur, kalo aku kangen berat sama kalian =P

Apa yang terjadi beberapa hari kemarin Ka??
Banyak! Tapi besok-besok ceritanya aku cicil dikit-dikit ya

maaf...lama aku gak posting, lama aku gak nongolin kepala dirumah kalian, semoga kalo aku mampir masih dikasih aer putih ya, he

Oiy, kemarin waktu moderasi komentar, ada komentar dari mbak maya (putri dengan sejuta cahaya) yang katanya mo ngajarin benerin kotak komentarku biar lebih simpel. Duhh...makasih sejuta ya mbak, baiknyaaa... mau banget euy di ajarin, eh tapi gratis kan ya? *nyengir*

Eeeh, rupanya GA-nya mbak Maya udah pengumuman pemenang, dan ternyata tulisanku belom rejeki buat menang. Tapi alhamdulilaah juga sih..soalnya kalo menang pasti pada banyak yang minta tanda tangan, #plak

Aku juga belom sempet pasang award dari beliau, nanti kalo sudah ketemu komputer aku pajangin ya mbak, sekarang masih via hengpong jadi rada ribet.

Segitu aja kabar dari 'Priceless things', besok-besok diusahain aktif lagi di blog. Ah yaa, semoga koneksi dari provider merah itu selalu lancaarrr yaaa...

Enjoy this life!

13 Februari 2012

#41. Que Sera Sera

Bismillah

Mata belum mau terpejam, masih menatap langit-langit kamar seolah mampu menembus dan melihat bintang-bintang

Merenda ulang memori yang terjadi tadi, hari ini, kemarin, lusa kemarin, minggu lalu, bulan lalu, atau bertahun lalu
Seolah mampu menata ulang agar terekam lebih baik atau sekedar memperbaiki hal lalu yang tidak diharapkan

Mencoba menerka apa yang hendak terjadi besok bak peramal, berharap sejalan sesuai harapan atau paling tidak ada setumpuk keikhlasan dan kesabaran jika tak sesuai keinginan

Ah...que sera-sera =}

Mata belum mau terpejam, masih menatap langit-langit kamar, "semoga..tak ada mimpi malam ini"

Enjoy this life!

10 Februari 2012

#40. Ada Tanda-Tandanya

Bismillah

Senin sampe jum'at, Aku biasa ngabisin waktu hampir 8 jam sehari buat melototin layar komputer buat ngetik ini itu dan yeah..saking seringnya saling tatap, aku hampir jadian aja sama si komputer. Haha *blushing*

Bosen?? Kadang-kadang sih, tapi kantor udah kayak rumah kedua bagiku, kecuali mandi banyak yang bisa dikerjakan ;makan, nonton, tidur pun bisa dikantor. Enak yaa. Loh, emang kayak apartemen ka?
Oh, enggak siiih, cuma kalo mo makan tinggal ke kantin atau minta beliin diluar, kalo mo nonton bisa pake komputer via internet kantor, tidur? Musholla ada tuh. ƗƗeƗƗeƗƗeƗƗe

***
Di kantor, kalo lagi kompakan laper, aku dan temen-temen sering makan rame-rame, karna itu kita punya alat makan masing-masing yang dibawa dari rumah. Apesnya, alat makan suka ketuker tuh, gak tau deh kemana. Tau-tau udah ketuker sama temen di ruangan sebelah atau malah nyasar di dapur kantin. Cara jitu biar enggak ilang ya mesti ditandai pake spidol atau apalah, sebagai tanda kalo itu PUNYA SAYA. Daripada ntar malah saling tuduh ya mesti gitu, ƗƗe

Jadi inget jaman waktu unyyu, dulu Ibu dirumah juga suka nandai sendok-sendok, entah pake nama kakak kami atau nama Ayah, jadi secara gak langsung Ibu sudah bikin nama kami terkenal sekampung anget lewat sendok-sendoknya, ooh sesuatu sekali yaa..*garuktanah*

Ternyata bukan cuma Ibuku, tetangga kanan kiri juga sama, kalo mo bikin acara mereka mulai bikin tanda-tanda gak jelas di sendok, piring atau gelas-gelas. Parahnya pernah waktu itu aku ikut dateng ke acaranya tetangga, waktu mo minum aku syok liat gelasnya, persis dibawah gelas ada bercak warna merah, apaan tuh?? Darah?? Ughh..langsung ilfeel dah buat minum. Pas diliat lagi, yaa sabuun... ternyata itu tanda yang dibikin si empunya gelas pake cat warna merah menyala, waduuhh gelasnya malah jadi keliatan jor*k. #nepok jidat
Tapi yaaa, mo gimana lagi daripada milik kita ketuker atau malah ilang diambil orang, yaa mending gitu.

Oiya, tau tanda lahir??
Ituu loooh, bercak/bulatan berwarna yang muncul dikulit bayi, ada yang hilang ada juga yang kebawa sampai dewasa, sehingga jadi ciri khas "ini ciri-ciri anakku" jadinya gak ketuker sama anak yang lain.
Dan bukan mo nyamain sama benda, tanda lahir juga jadi ciri khas. Bedanya, kalo tanda di gelas atau sendok dibikin oleh manusia, kalo tanda di kulit bayi??? Ahh, kalian pasti tau kan jawabannya. *kedipmata*

Eh, terus ada lagi nih. Kalo soal menikah ada juga tandanya, yakni bisa diliat lewat cincin. Kalo ada yang pake cincin dijari kanan berarti dia udah nikah dan resmi punya orang. Eh, kalo yang iseng pake gimana? Ooh, kalo yang itu berarti dia udah kebelet pengen nikah. Hah?
ƗƗeƗƗeƗƗeƗƗe (◦^⌣^◦)
#kidding

Kok bisa ngelantur jauh gini ya???
Sebenernya masih banyak juga tanda-tanda lain, contohnya tanda berupa batas suatu negara, tanda kepemilikan sebuah buku, tanda di motor dan lain-lain.
Dan semua tanda itu punya arti yang sama ; yang berarti KEPEMILIKAN biar gak KETUKER atau DIAMBIL. Naah sebagai manusia berbudi, tinggal kitanya yang mikir kalo barang sudah ada tanda kepemilikannya apa masih boleh kita ambil?? #colek negara tetangga#

Ok lah, segitu aja. time's up .
Sleep tight all (˘⌣˘)ε˘`)

Enjoy this life!

09 Februari 2012

#39. Menulis vs Berbicara

Bismillah

Bad news. Komputer tempat aku biasa nge-blog di kantor mati total. Bener-bener gak bisa di hidupin atau dipake nge-blog. Jadinya, ada beberapa ide tulisan batal aku tulis. Mau gak mau, ngeblog lewat handphone yang layarnya aduhai kecilnyaa. Oh ribet (╥﹏╥)

***
Menurut kalian, lebih mudah mana? Berbicara atau menulis???

Kalau bagiku enggak ada yang mudah, terkadang berbicara memang lebih mudah, kalau sudah ngomong semua hal bisa dikeluarin dengan lancar. Kalau nulis kadang ribet mau mulai darimana. Tapi kayaknya aku lupa, aku lancar ngomong kalo lagi ngobrol atau malah lagi nge-gosip abreng temen ala ibu-ibu arisan. Halah!

Di kelas public speaking minggu kemarin, kami diminta untuk maju satu-persatu kedepan untuk cerita apa saja. Kami di tes kemampuan bicara depan orang banyak. OMG! Nervous sangat. Kalo soal begini aku mudah gugup. Bukan cuma gugup liat berpasang-pasang mata yang ngeliatin tapi juga aku gak tau mau cerita apaaa!?.

Bingung dan grogi tingkat dewa waktu nentuin mau cerita soal apa.Mo cerita identitas pribadi kok berasa melamar kerja, mo cerita horor ntar malah merinding sendiri, mo cerita lucu ntar malah garing, hadooooh. Akhirnya aku putusin ngambil tulisan di Blog dengan judul ini. Enggak tau juga bakal menarik atau enggak, yang pasti aku menantang diriku sendiri untuk membawakannya semenarik mungkin agar para pendengar tertarik atau bahkan mungkin tertawa.Huee...

Bagi kalian mungkin bicara didepan umum sudah biasa dan gak bikin gemeter seperti ini. Tapi bagiku, bicara hal pribadi didepan orang banyak bukan cuma bikin gemeter, tapi bikin nafsu makan meningkat #plak
Siswa di kelas cuma 15 orang sih. Meski sedikit tapi sukses bikin aku grogi. Oh God...make time goes fastly pleaseee...

Yang tampil sebelum Aku bagus semua, mereka PD dan enjoy dengan cerita mereka. Aku?? Parrraaahhhh. Ketika 5 menit pertama Aku cerita semua mata fokus memandang (halah), mereka konsen dengerin aku cerita. 3 menit selanjutnya aku masuk ke inti cerita dan semua mulai pasang tampang 'penting ya cerita beginian?', ini sukses bikin aku makin grogi dan suara makin kacau. Alhasil ketika sampe ke klimaks cerita, semua bengong dan diem. No Expression at all. Enggak ada yang senyum atau sedikitpun ketawa. Datar, hampa, garing. Arrgghhhh....jadi pengen makan bakso 3 porsi...! (╥﹏╥) 
Setelah selesai aku di tegur guru pembimbingku, katanya aku bicara terlalu cepat, jadinya pendengar baru mau cerna satu cerita aku sudah mulai lagi. Oohhh begono tooh....

yaa...namanya juga belajar ya, mesti salah dulu.
***
Berbicara sama menulis sama-sama susah-tergantung situasinya. Tiap orang dikaruniai bakat beda-beda. Ada yang punya bakat bicara yang bisa jadi pembicara atau orator, di lain pihak ada yang mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah tulisan yang indah. Aku dan kalian dibidang mana?

Aku percaya, tiap orang punya kemampuan menulis dan berbicara sama-sama baik, tinggal di asah aja. Biar tajam dan makin ok.

Enjoy this life!

07 Februari 2012

#38. Quote : I Know Me so Well ☺

Bismillah


 "Aku mungkin memang seperti yang kalian pikirkan. Tapi percayalah, yang paling tau tentang diriku bukan Kalian. Tapi Aku"

As long as it's good, let's be our self. Ayyyeeeyyy...!!

Enjoy this life!

06 Februari 2012

#37. Tolong Injak Rokok Kalian ☺

Bismillah

Kamu suka merokok?? heii, jangan toleh-toleh, aku nanya kamu. Iya, kamu yang baca blog ini. Kamu suka merokok? Kalo enggak, hei..kita sama! Aku juga enggak suka.

Eh, Kamu merokok? Aku pengen nanya nih, dari dulu penasaran tingkat dewa apa sih rasanya merokok? apa rasanya seperti dapet duit sejuta? atau rasanya lega seperti abis ke WC? hehe...Sebagian orang yang suka merokok kalo enggak merokok sehari lidah jadi pahit, bener ya??

Nyuruh aku cobain?? 
Enggak deh, dulu sih iya aku pernah mencoba merokok. Tapi bukan rokok batangan seperti yang banyak dijual, melainkan rokok yang mesti digulung dulu kalo mo dipake. Duh, lupa namanya.

Rokok yang beginii =P Namanya apa??  (image google)
Yang jelas waktu masih SD, Aku sering ngeliat Pogok-ku menggulung rokok itu. Ngeliatin Pogok ngerokok bikin Aku dan sepupuku penasaran, diem-diem kami pun mengambil dan mencoba menggulung masing-masing selembar. Waktu itu groginya tingkat dewa, takut-takut ketauan dan kena semprot.

Setelah rokok jadi, kami makin senewen, jadi ragu nyobainnya. Gimana kalo kami salah gulung trus jadi sakit? terus gimana kalo ntarnya mati? Haha...bener-bener unyu yaa #plak. Akhirnya nekat di coba juga, rokoknya kami bakar terus kami hisap, rasanya??? errr...emang gak ada bakat ngerokok! baru 2 hisapan udah batuk-batuk dan mata langsung berair, waktu itu kami mikir kalo kami sudah mo meninggal gara-gara rokok. Haha..

Ampun dah, kapok nyoba merokok. Di keluargaku, enggak ada yang merokok, kakak laki-lakiku juga enggak suka merokok. Entah dia sudah pernah atau belum. Katanya enggak ngerokok enggak terlihat cowok dan enggak terlihat keren??
Uhm, enggak juga ah. Enggak ngerokok justru lebih keren. Karna dia menjaga hidupnya dan hidup orang lain lebih panjang. Kalo mo disebut laki coba deh hal lain, seperti terjun dari lantai 17 atau turut panjat gunung Himalaya, apa gak cowok banget tuuh. Hehe..kidding.

Tapi ya, tiap orang beda-beda. Mungkin ngerokoknya karna sudah jadi kebiasaan atau karna emang sekedar iseng. Terserah. Tapi pernah liat puntung rokok yang masih nyala jatuh dijalanan enggak??

Itu ulah siapa hayoo??

Beberapa kali sering aku liat orang dengan santainya buang bekas rokoknya kejalan atau ke sembarang tempat dengan sisa rokok yang masih menyala. Kalo sudah gitu, kakiku reflek langsung nginjek puntungnya sampai mati! Huuh
image google
Tahun 2007, sebuah SPBU terbakar gara-gara puntung rokok. Tahun 2011 hutan Panderman terbakar juga diduga karna puntung rokok pengunjung/pendaki tempat wisata, dan Januari 2012 ini ada kebakaran di ruang keuangan Kantor Bupati Aceh, diduga karna puntung rokok yang dibuang sembarangan.

See.
Tulisan Kali ini Aku buat karna aku GEMES liat perokok yang suka buang puntung rokok yang menyala sembarangan. Apa kalian juga begitu??? Syukurlah kalo enggak.

Bukan mau ngelarang seperti yang lain, terserah kalian kok mau merokok dimanapun dan kapanpun, cuma pliiss kalo sudah selese puntungnya diinjek sampe nyalanya mati ya. Enggak susah kok, dibuang terus di injek. Jangan biarin rokoknya masih menyala, bisa berabe kan kalo kena barang yang mudah terbakar?? Merokok sudah bikin kesehatan terganggu, masa iya sisa puntungnya juga masih mo ganggu orang lain juga??

Dirangkum dari berbagai sumber

Enjoy this life!

05 Februari 2012

#36. Ungkapan Anti Biasa yang Gagal

Bismillah

Heihoooo!
Posting kali ini mo kasih liat hasil karya puisi aku, eh sebenernya sih mo di publish trus diikut sertakan ke blog kontes 'ungkapan anti biasa dengan html' yang deadlinenya malem ini. Tulisan sih sudah dibuat, tinggal dikasih link dan dipublish. Tapiiii karna dua hari ini gak ketemu komputer dan hape nya kurang pinter buat ngelink tulisan, jadi yaaa...gagal deh ikutan *garuktanah* (╥﹏╥)

Ya sudah lom rejeki, jadi daripada nganggur jadi draft mending aku publish beneran. Terus tulisannya buat siapa Ka? berhubung kalo pasangan aku belum nikah, buat orang tua sudah kebanyakan, terus untuk sahabat takutnya malah bikin GR. Akhirnya aku putusin buat puisi buat si adik penjual dogan yang pernah aku tulis disini. Dan ini dia hasil mikir-mikirnya,


Perjuangan

aku melihatmu dik
bak algojo dengan golok ditangan
diam tenang menentukan waktu sang golok dijatuhkan
tak terlihat gentar jika tanganmu yang justru harus termakan

aku melihatmu dik
menentang panas mencari rupiah
tak lelahkah kamu? tak irikah kamu asyik bermain seperti yang lain?
tak inginkah kamu duduk santai dan dibelai ibunda?

senyum itu dik
sebuah kepolosan darimu, tanda kesabaran didirimu
adikku sayang, kuharap bahagia dalam harimu
dan kelak, peluhmu kan dibayar olehNya


Itu puisi ya??
Errr...ya kemampuanku masih 'cetek' memang. ƗƗeƗƗeƗƗeƗƗe
eh, tapi liat dooong, berhasil tuh HTML ny, yipi! *goyanggayung*

Okeh, itu aja untuk hari ini. Sleep tight (◦^⌣^◦)

Enjoy this life!

03 Februari 2012

#35. Kiki Tupai : Digosipin

Bismillah

Kiki tupai sedang menangis sedih di ujung cabang sebuah pohon saat nenek tupai mendekati dan mengajaknya bicara.
 "Kenapa kamu nangis ki?" Nenek bertanya pelan. Kiki menunduk dan makin menangis hingga nenek tupai mesti mengulangi pertanyaannya. Dengan sesegukan kiki menjawab,
 "Mereka membicarakanku nek"
 "Mereka?"
 "Iya. Teman-temanku Nek, mereka ternyata bukan teman yang baik"
 "Memang apa yang mereka katakan tentangmu?"
Kiki mendengus pelan.
 "Banyak Nek. Dibelakangku ternyata mereka membicarakan semua kejelekanku." Mendengar itu Nenek tertawa pelan.
 "Kenapa Nenek tertawa? Ini enggak lucu Nek" ucap Kiki tupai dengan kesal.
 "Ah ya, maaf Ki. Tapi kamu membuat Nenek geli. Jadi, cuma gara-gara ini kamu menangis?." Kiki mengangguk. "Kenapa mesti marah? Bukannya bagus ada yang memperhatikanmu?"
 "Tapi kenapa mesti diam-diam? Kenapa enggak langsung bicara ke Kiki? Lagipula kejelekan itu tidak semuanya bener kok"
 "Tapi ini adil buatmu"
 "Adil?" Nenek mengangguk pelan
 "Iya, Nenek lihat bukannya kamu juga sering membicarakan kejelekan teman-teman kamu? tentang Mona tupai yang cerewet, tentang Piko tupai yang sok tau, bahkan saudaramu sendiri Koko, yang kamu bilang sok dewasa dan pelupa. Sekarang kenapa mesti marah kalau mereka gantian yang membicarakanmu?" Kiki menunduk malu
 "Membuka dan membicarakan kejelekan tupai lain itu 'Ghibah' Ki. Enggak ada bagus-bagusnya. Kecuali tujuannya untuk memperingatkan tupai lain agar terhindar dari bahaya kejelekan tupai itu baru bisa dibenarkan"
 "Tapi selama ini Kiki baik kok, kenapa masih dijadiin bahan obrolan?" Nenek tersenyum lagi.
 "Karna kita enggak sempurna Ki, pasti ada kekurangan. Dan ingatlah rumus ini Ki ; Caramu memperlakukan tupai lain = cara tupai lain memperlakukanmu. Jadi perlakukan tupai lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Tutuplah aib temanmu, kelak Tuhan akan menutup aibmu di dunia dan di akhirat" Kiki makin terdiam
 "Kiki mau belajar berhenti, tapi kalau mereka masih membicarakan kiki?"
 "Cuekiin. Teruslah berbuat baik Ki, dan akhirnya kembalikan pada yang Maha Mengetahui dan Maha Menghitung. Setiap perbuatan baik atau buruk pasti dibalas" ucap Nenek tupai sambil disambut anggukan pelan Kiki.

***
Sedikit flashback.
Gimana rasanya ketauan kalo jadi bahan omongan orang Ka??
Uhm, Aku pernah ngerasainnya, rasanya itu kayak luka dikasih garam, sakiit. Ah, lebih dari itu rasanya pedih pangkat seratus, tapi pedihnya tepat di ati. Malu, kesel, sedih dan sakit ati campur kayak gado-gado, cuma sayangnya gak bisa dimakan, ealaaahh

Tapi ya itu tadi, itulah cermin yang dikasih liat Tuhan, mungkin dulu sengaja atau enggak aku juga pernah ngomongin orang lain, Ampuni a-im ya allooh (╥﹏╥)

Kalian pernah?? Semoga enggak ya.

ps : ini sudah tengah malem saat akhirnya bisa meluk kasur di Palembang lagi. Alhamdulilaaah, Wikeeennn...yipiiiiyoo!!!

Enjoy this life!

02 Februari 2012

#34. The Empty Space For You

Bismillah

Hari ini aku mo share sebuah lagu, judulnya 'The Empty Space For You'. Lagu ini dinyanyiin oleh Park Yoochun dan jadi OST. Miss Ripley. Lagu berdurasi 3:19 yang seharian ini aku ulang-ulangin terus dari jam 9 pagi tadi, keitung gak sudah berapa puluh kali beliau nyanyi hari ini??? mungkin sudah nyampe seratus! Kalo penyanyi asli mungkin urat suaranya sudah pada aus kali ya, haha..

Eh, sebenernya aku gak terlalu suka sama yang berbau korea, mungkin karna males liat cowok-cowoknya yang uhum...bak boneka barbie *alaah, bilang aja ngiri Ka*

Untuk sekarang, Aku demen sama lagu yang satu ini. Lagu nya sih biasa, tapi nadanya yang lembut ditambah suara dari penyanyinya yang meloouu bikin telinga belum bosen-bosen dengernya. Kayaknya cocok deh dinyanyiin buat pasangan *ahaiii*
Dan sampe lagu diulang-ulang dan tulisan ini dipublish, aku masih gak hapal juga liriknya.ngehee..

Okelah, aku share videonya..Moga suka, kalo pengen tau filmnya, ada tuh di Indosiar =)



~ The Empty Space For You ~ 
Romanized

sarangi anieosseum jokesseo
jakku dagaoneun ibyeoreun neomu apeujanha
niga haengbokhal su itdamyeon geuman ije geuman
nege haejul su inneun geon igeotppun

nae sarang neomaneul neomaneul neomaneul neoreul wihan binjari
nunchi chaeji motage aesseo

oem yeon ham yeo

utgo inneunda
niga apeumyeon nan sirheo ibyeoreun sirheo
nal saranghamyeon andwaeyo

geudaega anieosseum jokesseo
sesangeseo gajang sojunghan geudae geudae inikka
geuraeseo neol milchimyeo tto ullimyeo ppurichimyeo
nege haejul su inneun geon igeotppun

nae sarang neomaneul neomaneul neomaneul neoreul wihan binjari
nunchi chaeji motage aesseo oemyeonhamyeo utgo inneunda
niga apeumyeon nan sirheo ibyeoreun sirheo
nal saranghamyeon andwaeyo

gidarijima sseudisseun nunmul tto gyeou chamanaemyeo
nan dwidoraseo gayo na ireoke

saranghae saranghae saranghae saranghae hanappunin nae sarang
gaseumeuron oechyeodo neomu sojunghaeseo bureujin motae
naega apeun geon gwaenchanha saranghanikka
nan michidorok ulmyeon dwae

niga apeumyeon nan sirheo saranghanikka
nan yeogikkaji hamyeon dwae

English 

I hope it’s not love

The coming goodbye hurts so much

If you can be happy, [I’ll] stop now stop

This is all I can do for you



My love is an empty space only for you for you for you

I look away and laugh with effort so that you don’t find out

I don’t like it when you’re hurt I don’t like goodbyes

You shouldn’t love me



I would like it if it wasn’t you

Because you, you are the most precious to me in this world

So I push you away and make you cry and turn you down

This is all I can do for you



My love is an empty space only for you for you for you

I look away and laugh with effort so that you don’t find out

I don’t like it when you’re hurt I don’t like goodbyes

You shouldn’t love me



Don’t wait for me… I barely hold back the bitter tears

And I turn around and leave like this



I love you I love you I love you I love you my only love

Although I shout with my heart I can’t call out because [you’re] too precious

My pain is okay because I love you

I can just cry until I’m crazy



I don’t like it when you’re hurt because I love you

I can just do this much



Indonesian

Aku berharap ini bukan cinta
Perpisahan datang dan sangat menyakitkan
Jika
kamu bisa bahagia, aku akan menyudahinya
Ini semua bisa
aku lakukan untukmu

Cinta
ku adalah sebuah ruang kosong hanya untukmu untukmu untukmu
Aku berpaling dan tertawa dengan usaha sehingga
kau tidak mengetahuinya
Aku tidak suka kalau kau terluka, ku tak suka perpisahan
Kamu tidak harus mencintaiku

Aku berharap orang itu bukan kamu
Karena,
di dunia ini yang paling berharga bagiku adalah dirimu
Jadi
aku mendorongmu pergi dan membuatmu menangis dan menolakmu
Ini semua bisa
aku lakukan untukmu

Cinta
ku adalah sebuah ruang kosong hanya untukmu untukmu untukmu
Aku berpaling dan tertawa dengan usaha sehingga
kau tidak mengetahuinya
Aku tidak suka kalau kau terluka, ku tak suka perpisahan
Kamu tidak harus mencintaiku

Jangan tunggu aku ... aku hampir menahan air mata pahit
Aku berbalik dan meninggalkan seperti ini
 

Aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu aku mencintaimu, hanya kamu seorang yang kucinta
Meskipun
aku berteriak dengan hatiku, aku tidak bisa memanggilmu,  karena kau terlalu berharga
Sakit
ku baik-baik saja, karena aku mencintaimu
Aku hanya bisa menangis sampai aku gila

Aku tidak suka kalau kau terluka, karena aku mencintaimu
Aku hanya dapat melakukan sejauh ini saja.

ps : Baru kali ini aku posting sepanjang ini... =P

Enjoy this life!

01 Februari 2012

#33. My Wak dan Pogok

Bismillah

Bapakku bukan lahir di Palembang, beliau lahir dan besar di sebuah dusun yang jauhnya perlu waktu 4jam dari Palembang. Dusun Babat. Pernah denger?? Eh, itu bukan nama makanan!
Dan ketika SMA barulah beliau merantau ke Palembang, karna waktu itu sekolah di dusun baru sebatas SMP.

Aku pernah cerita, kalo Bapakku punya banyak saudara. Beliau 9 bersaudara, banyak ya? Cukup deh kalo bikin boy/girl band nyaingin cherrybelle. ƗƗeƗƗeƗƗeƗƗe
Dan dari kesemua saudara Bapak, ada satu yang cukup dekat denganku, mungkin karna beliau paling sering main ke Palembang. Namanya Rukiyah, kami memanggilnya Wak Ru. Di tempatku, Wak itu panggilan untuk saudara yang umurnya lebih tua dari orang tua kita, sama kayak Bude, Pakde, atau Tulang, eh bener gak?

Wak Ru itu single parent, suaminya meninggal berapa tahun lalu. Beliau orangnya bersahaja. Tapi kalo udah kumpul dan nonton, wiiiih..coba aja ajak nonton drama atau reality show yang sedih-sedih, mulai ngucur deh aer mata, meweeek. Nah kalo diajakin nonton sinetron tambah lagi, bakal muncul banyak komentar-komentar,
"Nuuuh, ngape wang tu dikeroyok??!! Adooh, sakeet e"
 --» (nah, kok orang itu dikeroyok?aduh pasti sakit)
"Ayyayayayaiii, alangke gilee e. Jet atiii!"
--» (gila sekali..hatinya jahat!)
"Booo, kelekke-kelekke wang tu "(sambil nunjuk-nunjuk tipi)
--» (lihat-lihat orang itu)

Dan banyak lagi komentar lainnya. Kalo sudah gitu, lebih seru liat Wak Ru ketimbang acara di tipinya. ƗƗeƗƗeƗƗeƗƗe
Gak cuma itu sih, Wak Ru itu hobi banget belanja. Kalo udah ke Palembang, seringnya pasti ke pasar dan ujuuuggg...meski udah berumur tapi tahan banting diajakin seharian keliling pasar, tinggal akunya yang mesti nyiapin kaki cadangan, haiiyaaahhh *nepokjidat*

Lain lagi tentang kakekku yang aku panggil Pogok. Kalo beliau sudah dateng kerumah, aku pasti ngerasa nyaman. Enggak tau kenapa.
Pogok sudah lanjut, jadi suka gak tahan kalo diajakin pergi jauh. Biar begitu, lucunya waktu bulan Ramadhan kemarin beliau ikut terus loh shalat di masjid yang jaraknya lumayan jauh dari rumah, hebat ya? pas aku puji ujung-ujungnya ketauan kalo ternyata tiap kali pergi minta anter sama pamanku, nah pas pulang beliau minta dianter atau digendong sama jamaah laen yang dikenal. Doh, pantessssaaannn.

Karna sudah lanjut usia, pendengaran Pogok jadi berkurang. Kalo diajak ngomong gak bisa pelan, mesti ngambil nada yang setinggi eiffel atau enggak himalaya, nah bukannya kurang ajar tapi kalo enggak begitu sampe urat putus nyambung-putus nyambung juga beliau bakal gak denger, cuma diem senyam senyum liatin kita.

Penglihatan Pogok juga sudah berkurang, pernah waktu itu pamanku (anaknya) ngajakin ngobrol ngalor ngidul sambil ketawa-ketawa, entah apa yang dibahas. Nah, pas paman pergi pogok pun nanya ke kami, "yang barusan ngajak ngobrol siapa ya??'
Gubraaakkk!! Kirain sudah tau makanya ngobrolnya seru, eh ternyata cuma angguk-angguk nih *nepokjidat*
Jadiii, kalo mo ngajak ngobrol atau sekedar salaman, mesti perkenalan diri dulu. "Gok, ini saya si (nama)..mo pergi dulu/baru dateng". Kalo enggak gitu ya, beliau gak bakal tau. (◦^⌣^◦)

Kakak sepupuku pernah juga iseng jahilin Pogok, waktu itu ceritanya Pogok mau mudik lagi. Yaaa sebagai cucu yang baik dan udah mapan, kakakku pun ngasih uang, "ini Gok, duit 50ribu buat beli rokok"
Pogok pun senyum seneng sambil nerima duit, eh enggak berapa lama beliau protes, "eh, mana 50rb??? Ini nih 5rb..!!" sambil balikin duit yang bener 5ribuan. Kontan kami ngakak, dooooh kalo soal duit baru deh tajem liatnya. "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮

Itulah Wak dan Pogok, gimana dengan kalian??

ps : Karakter orang beda-beda memang, dan aku bersyukur punya mereka. (◦^⌣^◦)

Enjoy this life!