26 Maret 2012

#64. I'll Die for You

Bismillah

girl : "i love you"

boy : "i know"

girl : "er..i do. Don't you trust it?"

boy : "can you prove it?"

girl : "i'll die for you"

boy : "aww...really???"

girl : "yes, after you"

boy : "..."

***
intermezzo :)
Inspired of friend's status.

Enjoy this life!

22 Maret 2012

#63. Mengejar Bintang ~2

Bismillah

Gadis kecil itu menatap langit malam,

 "Apa yang kau lihat?" seorang temannya ikut bertanya

 "Aku melihat bintangku" jawab gadis kecil itu pendek

 "Bintang yang mana?di langit sungguh banyak"

 "Bintangku tidak ada disana, letaknya TINGGI sekali dan indah"

 "Benarkah?? bagaimana kau bisa melihatnya jika setinggi itu?"

Gadis kecil itu kembali tersenyum,

 "Terkadang hal indah tidak memerlukan sepasang mata untuk melihatnya, kau hanya perlu merasakannya"

 "..."

 "Kau tahu, Aku ingin meraih bintang itu. Menggenggamnya" lanjut gadis kecil itu

 "Caranya??bukannya kau bilang bintangmu itu sungguh tinggi"

 "Iya, bintangku sungguh tinggi dari jangkauan. Bahkan mungkin ribuan orang juga mengagumi bahkan ingin memilikinya. Ya, Aku punya banyak pesaing" gadis kecil itu lalu tertawa pelan.

 "Aku semakin bingung. Bintang yang ingin kau raih itu apa?? Seorang manusia kah?atau jabatan, posisi, target hidup atau..."

 "Atau?"

 "Atau khayalanmu?"

Gadis kecil itu tersenyum dan kembali menatap langit,

 "Ya, mungkin cuma khayalan atau sekedar mimpiku. Bintang itu bukan bintang biasa, ia tinggi dan bersinar terang dengan sedemikian rupa. Dan setinggi apapun bintang itu, sebanyak apapun pesaingku, setidak pantas apapun aku mendapatkannya, sesulit apapun perjuanganku atau semustahil apapun bintang itu kuraih, aku ingin mencoba menggapainya, mengejar dan mendapatkannya. Mungkin ini khayalan, tapi bukankah menyenangkan jika hidup kita punya mimpi yang ingin diwujudkan??"

 "Setiap orang di dunia ini pasti punya bintang yang ingin diraihnya masing-masing, apapun itu" lanjut gadis kecil itu lagi, ia lalu berpaling menatap temannya,

"kau pun pasti punya, iya kan??"

Enjoy this life!

19 Maret 2012

#62. Serba Salah ; Kisah Ayah, Anaknya dan Unta

Bismillah

Tulisan kali ini aku mau berbagi sebuah kisah yang insya allah ada hikmah yang bisa di ambil. Boleh aku cerita?? ˆ⌣ˆ

Ini bukan kisah nyata atau buatanku, aku juga lupa entah kapan dan dimana aku baca kisah ini, udah lama banget kayaknya, tapi sedikit banyak masih inget. Dan kali ini aku tulis ulang dengan sedikit improvisasi.

aah rezka, kebanyakan intro nih..!
Oh okeh-okeh, maafkan...mari kita mulai kisahnya ya =)

***
Kisah ini tentang seorang Ayah, anak lelakinya serta seekor unta mereka. Membaca kata unta kalian pasti mikir kalo kisah ini pasti berasal dari timur tengah. Yep, kalian bennerr!

image google
Sang Ayah dan anaknya hendak ke pasar untuk menjual barang dagangan mereka, barang-barang itu diletakkan di atas unta sedangkan mereka berjalan kaki disampingnya.

Tau sendiri kan jalur yang mereka lewati bagaimana, padang pasir yang panas. Di tengah jalan si anak kelelahan, sang ayah pun menyuruhnya duduk di atas unta, dan mereka pun berjalan lagi.

Diperjalanan mereka bertemu sekumpulan orang-orang yang bertanya, "Wahai fulan, Kalian hendak kemana?"

"Kami hendak ke pasar" jawab si ayah,

"Kurang ajar sekali anakmu ini" seru salah satu dari mereka,"Pasar itu letaknya jauh dan dia duduk enak di atas unta, sementara ayahnya berjalan kaki" lanjut mereka seraya pergi.

Mendengar itu si anak turun, ia lalu meminta sang ayah untuk naik ke atas unta sedangkan ia berjalan kaki. Tak lama, mereka pun bertemu sekumpulan orang yang lain lagi.

"Apa dia Ayahmu?" Tanya mereka. Si anak mengangguk.

"Sungguh keterlaluan kamu ini fulan" seru mereka seraya menunjuk si Ayah, "Anakmu kamu suruh berjalan kaki, sementara kamu duduk nyaman di atas untamu" lanjut mereka seraya pergi.

Mendengar itu sang Ayah lalu menyuruh anaknya naik ke atas unta sehingga beban unta bertambah, lalu mereka melanjutkan perjalanan lagi. Belum lama berjalan mereka kembali bertemu sekumpulan orang-orang,
"Hai Fulan, apa kalian hendak ke pasar?" tanya mereka yang dijawab anggukan si Ayah.

"Tega sekali kalian, duduk santai di atas unta dengan banyak barang, apa kalian tidak lihat unta kalian kelelahan??" seru mereka.
image google
Setelah orang-orang itu pergi, sang Ayah dan anaknya memutuskan untuk turun dan berjalan kaki saja sambil menuntun untanya.
Dan kejadian berulang, mereka kembali bertemu dengan sekumpulan orang ditengah perjalanan, sang Ayah dan anaknya pun menunggu komentar yang akan mereka terima,

"Bodoh sekali kalian ini, mau-mau nya berjalan kaki. Percuma kalian punya unta kalau tidak digunakan" ujar mereka seraya berlalu. Mendengar itu sang Ayah dan anaknya hanya bisa saling pandang dan tersenyum.

***

Moral of the story :
Enggak tau kenapa aku sangat suka cerita ini, simpel tapi hikmahnya ada. Udah pada tau kan hikmahnya apa??

Samain pendapat yok. Kalo menurutku ceritanya pengen bilang bahwa :

1. Namanya hidup bermasyarakat, pasti gak lepas dari namanya k-o-m-e-n-t-a-r, pasti kita bakal nerima komentar entah itu baik atau buruk.

2. Rambut boleh sama hitam, putih, abu atau warna apalah, tapi isi kepala tiap orang itu gak sama. Komentar yang kita dapet pun pasti nantinya beda-beda. Di cerita padahal sang Ayah tulus menyuruh si anak duduk di atas unta agar tidak kelelahan, tapi ternyata masiiiih ada yang berkomentar jelek.
Jadi apa kita enggak boleh berbuat baik? Boleh dunk, tapi yaaa jangan ngarepin bakal selalu dapet komentar positif. Karna ini bukan dunia malaikat yang semuanya bakal kasih komentar positif, meskipun yang kita lakukan benar.

4. Inget tagline sebuah iklan, "Enggak semua yang lo denger itu bener". Ya, enggak semua komentar itu bener dan mesti kita turuti, mungkin aja komentar itu justru gak bagus buat kita. Seperti cerita di atas, sang Ayah dan anaknya nurut aja dengan komentar orang lain, yang ujung-ujungnya malah bikin komentar yang lain lagi.

5. Jangan asal komentar. Di cerita, orang-orang itu seenaknya kasih komentar ini itu, padahal mereka gak tau apa yang terjadi sebelumnya.

Okeh, itu ajah. Ada yang mau nambahin atau kasih masukan???

Enjoy this life!

15 Maret 2012

#61. Surat untuk Kakak

Bismillah

Assalamualaikum, Kak
salam terindah untukmu, salam penuh harapan agar rahmat dan berkah Allah tercurah padamu kak =)

uhm.. Kak, apa kabar?
pertanyaan yang sedikit aneh mengingat baru semalam aku bertanya ini padamu. Apa jawabmu?
"kemarin demam, tapi sekarang sudah mendingan" itu katamu. Singkat memang, tapi sudah cukup membuatku tenang.

Kak, Subang dari Palembang itu jauh ya? hingga membuatmu jarang pulang. Aku kangen, ah bukan cuma aku. Kami semua disini kangen. Berharap agar kakak sering pulang.

Kak, apa mesti sejauh itu pergi merantau? apa cuma di kota sana rejeki bisa didapat?

Aku jadi ingat, dari kecil kita enggak pernah akur, seringnya bertengkar, saling bentak bahkan pernah juga saling pukul bantal, Ibu pun sampai kesal karna kita. Aku bahkan pernah beberapa hari merajuk untuk enggak menegurmu. Haha..

Eh iya kak, apa kakak ingat kejadian donat waktu kita SD? saat itu pulang sekolah, aku bawa sekantung donat kesukaanmu, karna ogah-ogahan dan enggak hati-hati aku malah jatuh terperosok. Dan bukannya tanya keadaan adikmu ini, kakak malah lebih cemas ke donatnya. Hhuhu..*nepokjidat

Masa kecil kita memang penuh pertengkaran dan keegoisan khas anak-anak, dari mulai hal-hal sepele seperti berebut mie goreng, remote tivi, komik bahkan kamar mandi =P
Dan semua pererebutan atau pertengkaran itu berakhir dengan : Aku yang nangis. Memalukan, Hhaha *nutupmukapakekuali*

Apa kakak ingat semua itu?? aku masih ingat kak, waktu itu saking kesalnya aku pernah pengen tinggal sejauh-jauhnya dari kakak.

dan lihat sekarang, ketika kita sudah malu untuk bertengkar seperti dulu, ketika kita sudah 'dewasa' di umur masing-masing, dan ketika kita mulai dekat satu sama lain, tuhan mengabulkan doaku. Kita berjauhan, terpisah pulau yang jaraknya entah berapa kilometer, cuma suara yang bisa menghubungkan kita.

Cuma lewat telepon. Ya, dan itupun aku habiskan dengan curahan hati yang aku tau pasti buat kakak mengantuk, tapi kakak punya telinga plus kesabaran yang luar biasa, dan entah dapet ilham darimana kata-kata kakak ibarat tamparan bolak-balik yang sukses bikin sadar. *garuktanah

Kak sebentar lagi, ya...hanya tinggal menghitung berapa minggu lagi kakak akan menyempurnakan agama kakak, menikah dengan wanita pilihan hatimu. Wanita yang kami sangat kenal, cuma selisih beberapa rumah dengan kita. Lucu ya, pergi jauh merantau ke kota lain tapi (insya allah) jodohnya deketan rumah, hehe..
Kak aku ridho dengan keputusanmu yang meskipun aku pikir terlalu cepat. Aku masih ingin dekat denganmu, menjadi adik yang bisa tetap manja dengan kakaknya =P
apa masih bisa setelah kakak menikah nanti?

Uhm... surat ini untuk seorang kakak yang dulu paling sering membuatku menangis (emang dasar cengeng =P ), seorang kakak yang rela jadi tong sampah adiknya, serta seorang kakak yang sekarang sedang membangun hidup versi suksesnya sendiri. Having you is priceless thing, We love you, broth =)

Wassalamualaikum

Tulisan ini diikutkan pada GIVEAWAY :  Aku Sayang Saudaraku yang diselenggarakan oleh Susindra.

Aku Sayang Saudaraku
Enjoy this life!

14 Maret 2012

#60. 'Cinta yang Terlambat' itu Indah Sekali

Bismillah

Siapapun pasti akan bahagia jika bisa menikah dengan seseorang yang dicintai, dan akan lebih berbahagia bila seseorang itu balas mencintai, betul?? =)

Judul                  : Cinta yang Terlambat 
Penulis               : Dr. Ikram Abidi
Penerbit             : Pustaka Hidayah
Tanggal terbit     : Februari - 2010
Kategori            : Roman
Text Bahasa       : Indonesia

Novel yang....SUPER SEKALI =)
ada yang sudah baca??

Cover-nya simpel dengan tulisan 'Novel Pakistan paling Greget', siapa coba yang enggak penasaran?? Oke, Ceritanya masih seputar ce-cintaan, konfliknya pun standar dan mungkin endingnya bakal mudah ketebak. Tapiiii biarpun begitu justru kata-kata, cerita, alur dan semua yang ada di novel ini sukses menyihir dan bikin ketagihan pengen baca sampai habis. I'am serious =)

Tokoh utama novel ini ada 3; Aarizt, Zeest, dan Komal. Aarizt, seorang pemuda tampan, kaya, dan anak tunggal dari keluarga terhormat jatuh hati kepada Komal yang juga seorang gadis cantik, kaya dan terpelajar (sounds perfect, rite??), mereka saling mencintai dan meyakini bahwa pasangan mereka merupakan jodoh yang telah disiapkan Tuhan untuk mereka. 
Tapi, karna berbeda mazhab hubungan mereka berdua ditentang oleh kedua orang tua masing-masing. Ayah Komal berencana menikahkannya dengan salah seorang keprcayaannya, namun demi cintanya pada Aarizt Komal dengan keras melawan ayahnya. Dilain pihak, Aarizt dipaksa untuk menikah dengan Zeest,gadis miskin yatim piatu yang merupakan putri sahabat ibunya. Zeest dimata Aarizt terlihat begitu kolot, jauh berbeda dengan Komal kekasih hatinya. Namun Aarizt tidak bisa menolak kehendak sang ibu, ia dan Komal pun merana karna cinta mereka tak bisa bersatu. Huhu..

terus?

Aarizt yang menikah atas dasar paksaan memperlakukan Zeest tidak seperti seorang suami memperlakukan istrinya. Tak ada kisah atau perlakuan romantis bagi Zeest, yang ada justru caci, maki, bahkan umpatan yang ia terima. bagi Aarizt Zeest hanyalah wanita perusak hubungannya dengan Komal. Sedih?? tunggu dulu...kesedihan Zeest belum berhenti karna ternyata Aarizt masih belum berhenti menjalin hubungan dengan Komal. Aarizt bahkan berniat menikah dengan Komal.

terus Zeest gimana? *teriakheboh*
Ia wanita yang sabar. Zeest yang juga menikah tanpa rasa cinta tidak pernah mengeluh meski diperlakukan seperti itu, bahkan lambat laun ia pun mulai menyukai Aarizt. Saat Aarizt menuntut untuk menikah dengan Komal, Zeest rela di-duakan, ia pun bahkan berjanji akan membantu memintakan restu Ibunya Aarizt,

"Sebagai balasan, aku hanya meminta satu hal"

"Apakah itu?" tanya Aarizt

"Kamu tidak menceraikanku." lanjut Zeest

"Aku tidak ingin memutuskan namaku dari namamu, yang aku butuhkan, aku inginkan, hanyalah ...namamu, dibubuhkan pada namaku, "Aku akan meninggalkan rumahmu, dan aku jamin, bahwa aku tidak akan pernah kembali lagi dalam kehidupanmu yang bahagia, sungguh, kau dan istrimu tidak akan bertemu lagi denganku, tapi jangan ceraikan aku, tolonglah.."

Wow...keren ya.
Waktu baca bagian itu, mataku mulai berkaca-kaca..enggak tau kenapa aku malah inget teh Ninih, lohh???
Zeest, meski disakiti ia tetap mempertahankan suaminya, ia tidak ingin mengecewakan almarhum ayahnya dan ia juga tak ingin kelak meninggal dalam keadaan tidak bersuami.

lanjut ceritanya.
Suatu ketika orang tua Aarizt dibunuh dengan sadis, Aarizt mulai depresi dan Zeestlah yang membantu menenangkannya. Tanpa sengaja Komal melihat kerukunan Zeest dan Aarizt, ia meradang dan memutuskan pergi meninggalkan Aarizt yang berusaha menahan Komal untuk pergi. Aarizt yang kehilangan Komal makin tertekan, ia menyalahkan Zeest atas semua kejadian buruk yang menimpanya. Aarizt pun mengusir Zeest pergi.

Stress berat akhirnya mengantarkan Aarizt ke Rumah Sakit Jiwa. Selama dua tahun ia mengalami depresi hebat. Selama itu pula lah ia harus menjalani rehabilitasi kejiwaan di sana, sebelum akhirnya ia dinyatakan sembuh total.

Selesai?? belum dong.

Setelah kesembuhannya yang menakjubkan itu, Aarizt mulai menyadari bahwa orang yang paling cocok mendampinginya dan didambakannya adalah Zeest. Gadis desa yang dipilihkan ibunya. Gadis yang tabah, suci, dan siap memberikan seluruh cintanya kepada suaminya. Aarizt tersungkur dalam penyesalan mendalam. Tapi dimana ia mesti mencari Zeest?? Bukankah dia sendiri yang mengusirnya??

Dimana-Dimana-dimana???*colek ayu nting-nting*

Sesuai judulnya, Cinta yang Terlambat. Aarizt akhirnya menyadari ketika cinta itu sudah pergi, sudah enggak ada lagi. Sad ending dong?? uhm...endingnya silahkan baca sendiri ya, hehe.. Yang pasti novel ini mengajarkan banyak hal, bahwa :

1. Jangan melangkahi takdir. Mungkin kita meyakini bahwa orang yang disamping kita sekarang  adalah cinta sejati buat kita yang kelak akan kita nikahi/menikah dengan kita. Tapi takdir tuhan siapa yang tau?? Lihat saja Aarizt dan Komal begitu yakin akan cinta mereka, tapi siapa sangka mereka akhirnya harus berpisah. Huhu...

2. Belajar dari ketulusan hati dan kesabaran Zeest, ia digambarkan sebagai istri yang begitu patuh dan hormat meskipun sudah diperlakukan tak adil oleh suaminya sendiri. Dan memang seperti itulah seharusnya seorang istri, Uhm...kalau kita bisa gak ya?? Insya allah...

3. Bener kata pepatah, benci dan cinta itu berbatas angin, enggak keliatan. Aarizt yang sangat membenci Zeest pun pada akhirnya mesti menyadari kalau Zeest lah yang begitu tulus mencintainya. Jangan mudah membenci seseorang karna mungkin seseorang itu kelak akan jadi orang yang paling kita cintai =)

4. Membaca novel ini dapet banyak ilmu soal hijab, bahwa dengan hijab islam justru sangat-sangat menghargai dan mencintai wanita bukannya membatasinya. Hijab/jilbab itu melindungi, menjaga, dan sebagai pakaian kehormatan bagi wanita.

dan banyak lagi...

oh iya. Aku kagum dengan Dr. Ikram Abidi yang subhanallah entah beliau dapet inspirasi dari mana beliau begitu lihai menyusun kata-kata nan indah, beberapa kali aku ketemu kalimat yang menohok, menampar me...apalah namanya, pokoknya bikin speechless, bahkan mulai dari cover depan.

Tulisan di Cover depan
-Aku mencintaimu bukan karena aku membutuhkanmu…aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu,” Aariz membisikkan kata-kata itu dengan lembut

-  Andai saja kamu cinta pertamaku,” Aarizt bergumam.
Itu tidak membuatku sedih,” Zeest memasukkan tangannya ke seputar pingganya. “Beruntunglah laki-laki yang menjadi cinta pertama seorang perempuan tetapi lebih beruntung perempuan yang menjadi cinta terakhir seorang laki-laki

- "kalau kamu terluka melihat kebelakang, dan kamu takut melihat ke depan, maka kamu dapat melihat kesebelahmu, dan sahabat baikmu ada disana"
Mengutip 2 percakapan dari novel itu.
Kutipan 1:

Pak Javeed, pertama-tama, selamat kepada Anda kalau istri anda mengenakan hijab. Anda harus bangga mempunyai istri sebaik itu.”

Bagaimana perasaan anda tentang hijab, maksud saya sebagai seorang suami

Sebenarnya anda memahaminya, itu memberi saya perasaan puas bahwa mata-mata yang kotor tidak dapat mengidentifikasi istri saya, mengenalinya, dan menilainya” Javeed berkata dengan nada gembira.

Namun bukan itu saja” dia melanjutkan, “percayalah kepadaku… itu rasanya sangat menyenangkan dan menarik. Ketika istri saya yang tertutup rapat di depan orang lain, membuka rambut dan badannya di depan saya, hanya di depan saya. Itu memberikan rasa unik kepada saya, satu rasa kepuasan, kepemilikan. Ya, ia hanya milik saya, ia begitu menarik tetapi daya tariknya hanya untuk saya. Setiap kali saya melihatnya dalam kondisi yang baru. Itu sungguh menggoda, bahkan sensual tetapi dengan cara yang suci. Ia tidak pernah kehilangan pesona dan daya tariknya menurut saya, ia selalu seperti pengantin baru bagi saya. Karena sudah benar-benar puas terhadapnya, saya tidak pernah merasakan ada ketertarikan kepada perempuan lain

Kutipan 2 :

Apakah anda shalat?”

ya, saya shalat, kadang-kadang” dijawab dengan sangat gugup

Dapatkah anda mendirikan shalat tanpa menutup kepala, rambut dan badanmu?”

Tentu saja tidak

Kemudian kenapa Allah menjadikannya wajib bagi perempuan hingga dia harus mengenakan hijab saat shalat meskipun ia sendirian atau tanpa laki-laki di dekatnya? Jelaskanlah, kenapa Allah… ALLAH yang paling dekat kepada kita menginginkan kita tertutup rapat saat kita melaksanakan shalat?

Saya… saya tidak tau, tapi jangan anggap saya adalah seorang pesimis ttg hijab, namun, saya sungguh mengeluhkan tentang cara kalian, kaum fanatik, menggunakannya

Seorang pesimis ialah seorang yang mengeluh tentang kebisingan ketika seorang optimis mengetuk. Saudara saudari sekalian, Allah menghendaki perempuan mengenakan hijab ketika ia shalat hanya lantaran Allah menyukai ia dalam bentuk sempurna dan terbaiknya saat menghadap dihadapan NYA dalam shalat, sebab ia tidak sempurna tanpa hijab dan penutup

Okeh.kayaknya aku kebanyakan bahasnya ya, haha...
Yang jelas, terlepas dari kesederhanaan tampilan novelnya, misalnya ada 5 bintang- 4 bintang aku kasih buat novel ini. It's priceless things, bacalah dan rasakan hebatnya kisah yang disuguhkan Dr. Ikram Abidi. Zuper Zekali. =D

Bantuan nyusun review dari sini dan sini =)


Oh ya, Artikel ini diikutsertakan dalam The Hunger Games Giveaway oleh Elfrida Chania

Enjoy this life!

13 Maret 2012

#59. Mengejar Bintang ~1

Bismillah

Gadis cilik itu memandang langit malam nan luas
Ia memejamkan kedua mata bulatnya, dan membayangkan menari diantara gemintang dengan bulan yang tersenyum simpul seraya memandikannya dengan sinarnya

Gadis itu,
Ia masih memejamkan mata saat ia memikirkan sebuah bintang yang entah di bagian langit mana ia begitu bersinar
Begitu tinggi, begitu indah
Dalam doanya ia percaya bintang bersinar itu miliknya
Meski sesulit dan setinggi apa, akan dikejar, digapai dan digenggamnya
Gadis itu tersenyum dan berbisik pelan, 'aku mampu, aku bisa, aku yakin, dan aku percaya'

Enjoy this life!

12 Maret 2012

#58. Belajar dari Kasir dan Martabak

Bismillah

Masih seputar cerita kemarin. Selain kejadian hilang sesaatnya Miobi, kemarin aku ngalamin 2 kejadian yang lumayan kontras. Sedikit berbagi, mungkin ada juga temen-temen yang pernah ngerasainnya juga ˆ⌣ˆ

Yang pertama waktu selesai belanja di supermarket, dan nyari-nyari antrian kasir yang sepi. Syukurlah ketemu, padahal waktu itu kebeneran malam minggu, kebayang kan gimana rame nya mall saat itu, apalagi baru sebentar berdiri dibelakangku sudah berderet orang ikut ngantri.

Mbak yang jagain kasirnya masih muda, sekitar 20 tahun-an. Lumayan ramah nih, itu yang aku pikirin waktu liat mbak itu. Dengan gesitnya satu persatu belanjaanku dihitung dan dimasukkan ke plastik. Setelah total dibayar, aku baru sadar kalo plastiknya kekecilan,

"Mbak, boleh minta 2 plastik lagi??"

Mbak itu mengiyakan, sambil ngasih kembalian uang ia juga ngambil plastik baru, dan bruk..ditaruh begitu saja di atas belanjaan tadi, terus belanjaanku dibiarin sama si mbak yang mulai ngelayanin yang lain. Looooh kok???ditinggalin??

Masih di meja kasir itu, pelan-pelan aku nyusun ulang belanjaan sambil manggil mbaknya bisa ikut bantuin, tapi si mbak malah cuek..woalahh, kayaknya kesan ramah yang tadi mesti dihapus deh.
*ngehelanafas*

Kejadian kedua waktu nyari martabak titipan ayah. Kalo soal martabak di Palembang, menurutku yang enak itu adanya di jalan Kol. Atmo, tapi karna takut kemaleman akhirnya aku putusin nyari martabak di jalan pulang. Walaupun rada males juga kalo mesti beli yang belum tentu enak, jadi inget iklan tipi ; buat perut ngapain coba-coba?
ˆ⌣ˆ

Enggak lama nyari ketemu juga gerobak martabak pinggir jalan yang lumayan rame. Rame bisa berarti enak. Jadilah aku ikut ngantri, dan duduk manis nungguin.

Eh, ternyata lama juga. Daripada bengong, aku mampir ke toko disampingnya dan pas balik, masih belom masak juga. Hadoooh! Beberapa kali si Bapak minta maaf karna aku mesti nunggu lama.

Yang bikin martabaknya 3 orang-si bapak, dan 2 anak laki-lakinya. Naaah, yang masak itu anak yang lebih tua dan yang kecil bagian potong-potong dan ngebungkusin, si bapak?? Sekedar bantu sana-sini dan nyiapin kotak. Kayaknya si kecil potong martabak masih belum ahli pake pisaunya. Ngeliatnya jadi gemes juga, padahal yang ngantri banyak dan seharusnya bagian itu bisa di ambil alih si Bapak atau kakaknya. Dan seandainya si Bapak yang ngerjain salah satu kerjaan si anak, mungkin bikin martabaknya jauh lebih cepat.
Tapi tidak! si Bapak malah ngasih kepercayaan penuh ke anak-anaknya untuk pekerjaan itu, enggak sedikitpun ngeluh atau komplain, justru beliau dengan tekun merngarahkan mereka. Si anak-anak pun jadi semangat bekerja.

Begitu berartinya sebuah kepercayaan, apalagi kepercayaan itu datang dari yang kita sayang, orang tua misalnya...it's priceless, rite??

Enggak lama pesenan martabakku akhirnya jadi juga. Beda dengan kejadian sebelumnya, si kecil balikin uang kembalianku dengan 2 tangannya sambil senyum, senyum yang dimataku terlihat...sangat tulus,

"Terima kasiih kak" ucap si anak itu.

Kalimatnya pendek, perlakuannya juga sederhana, tapi it's really mean, begitu membekas positif. Langsung di benakku mikir, martabaknya bakal enak nih, dan besok-besok bakal beli disini ajalah, insya allah.

***
Dari kejadian diatas, terlihat sedikit perbedaannya kan?? Bagiku, pembeli bukan raja yang mesti disanjung tapi bukan berarti tak ada penghargaan bagi pembeli, iya toh? ˆ⌣ˆ
Pembeli dan penjual sama-sama memiliki kepentingan, jadi lebih enak disebut partner kerja yang saling membutuhkan dan menghargai, kalo sudah gitu bakal tercipta hubungan harmonis deh.

Kejadian pertama mungkin si mbaknya lagi capek makanya gitu, tapi enggak dipungkiri kejadian itu jadi memberi kesan buruk. Beda jauh dengan yang nomor dua, kalo kita diberikan kesan baik kita akan merasa dihargai dan mungkin bakal balik beli lagi.
Memang ada sih pembeli yang ngeselin, tapi kalo penjualnya ramah dan sabar, siapa sih yang masih tega nyusahin penjual?

Uhm...jadi pelajaran, besok-besok kalo jadi bikin usaha berarti mesti ada penghargaan buat pembeli, biar tercipta kesan positif. Betul-bener-betul??

"Perlakukan orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan" *lemparponi ˆ⌣ˆ

Enjoy this life!

10 Maret 2012

#57. Miobi Sayang Amnesia Malang

Bismillah

Baru setahun ini Aku bisa bawa motor sendiri, sebelumnya kemana-mana minta dianterin sama ayah atau kakak. Bukan karna enggak berani bawa sendiri siih tapi emang gak bisa pake motornya *eh, sama aja ya ˆ⌣ˆ

Dan motor yang sudah setia nemenin setahun ini adalah Miobi, seperti nama artis luar?? Bukan-bukaan, cuma miriiip kok, nama Miobi sendiri aku caplok dari nama merknya.

***
Miobi itu seksi dengan warna merahnya. Dan tahukah kalian kalo dia sudah bikin aku ketakutan malam ini, boleh aku cerita???

Sore tadi iseng-iseng aku ngajakin Miobi ke mall yang lumayan deket dari rumah, dan karna males ngantri parkir di area dalam mall Miobi pun aku parkir di parkiran dadakan yang ada diluar mall. Aman-aman aja siih, toh Miobi juga sudah biasa aku tongkrongin disana.

Tapiii, enggak tau kenapa waktu aku tinggal kok ada yang ngeganjel di ati ya, berasa ada yang aneh. Aku pastiin sebentar tempat parkir yang cuma 4 barisan panjang dan uhmm...enggak ada yang aneh kok, positif thingking ajalah enggak bakal ada apa-apa sama Miobi, insya allah.

Okeh, singkat cerita aku keluar mall dengan tangan kanan kiri penuh belanjaan titipan ayah dan kaki yang udah pegel. Ketika sampe parkiran, loooh Miobi mana??? Jreengg..Miobi gak ada ditempat yang tadi diparkir, apa dipindahin kebarisan lain atau emang mataku yang gak beres liatnya?? mulai deh khawatir.

Jam sudah setengah tujuh malem, Aku masih terus nyari Miobi ke barisan parkir tadi tapi tetep aja gak ketemu. Ah kayaknya di geser tukang parkirnya niih.

Enggak lama kakak-kakak yang jaga parkir dateng dan ikut nyariin.
"Motornya parkir dimana mbak?"

"Disekitar sini" sambil nunjuk barisan parkir pertama, "plat nomor 5733"

Si kakak mulai nyari dibantu seorang bapak-bapak yang juga jaga parkir, mereka nyari sampe ke ujung barisan. Enggak ketemu!

"Mbak motornya apa tadi?"

"Itu, Mio merah Kak, plat 5733"

Mereka nyari lagi, dan Nihil. My God..badan mulai lemes, pikiran sudah macem-macem. Kalo enggak ketemu, pasti pulang kena marah kok bisa seceroboh ini, salahku juga enggak dikunci ganda.
Miobi belum juga ketemu dan pikiranku makin nganeh, mungkin sedekahku yang kurang kali ya makanya Miobi diambil, atau ..aaargh aku mulai kalut dan doa macem-macem.

"Mbak yakin parkir disini?"

"Iya kak, yakiiin. 5733 kaak"

"Mio merah??"

"Iya"

"Enggak ada mbak"

...Duuuh.

Belanjaan pun aku tinggalin, Aku sibuk ikutan melototin tiap motor, kali aja Miobi pengen tuannya yang nemuin.
Daannn...Miobi! Rasanya pengen sujud syukur waktu liat Miobi nongkrong manis di barisan depan parkiran. Itu memang Miobi, helm ku juga ada nyangkut di joknya. Langsung deh aku panggilin bapak parkirnya dan bilang kalo Miobi sudah ketemu. Tapi looh...

"Mbak, ini platnya bukan 5733, ini 6844"

Loh iya ya. Eeeh tunggu dulu, Oh My.....

"Eh maaf pak, baru inget pak. Bener plat yang ini, 5733 itu....plat motor ayah saya"

Ya...Saya pun diketawain dengan sukses. Demi apapun, malu beneeerrr. Masa iya, bisa lupa plat motor sendiri, malah ingetnya nomor yang lain, hadooooh..! *nepok-nepokjidat

Tapi syukurlah Miobi ketemu juga, gimana kalo enggak ketemu, kebayang dong rasanya balik jalan kaki (˘^˘̩)
Dan kejadian ini bikin aku sadar satu hal, sudah separah inikah tingkat Amnesiaku??? *garuktanah

Enjoy this life!

09 Maret 2012

#55. Soal Bulan dan Atap

Bismillah

Di kelas,

A :"apa semalam kamu melihat bulan? Semalam bulan indah sekali. Ayahku mengajakku melihatnya dari beranda di lantai 2 rumah kami"

B :"(mengangguk) iya-iya, semalam bulan sungguh indah. Aku suka melihatnya"

A :"apa kamu juga melihat bintang?begitu banyak dan bertaburan bukan? aahh...cantik sekali. Sayang, aku cuma bisa melihat pemandangan itu sebentar. Ibuku menyuruhku masuk, beliau bilang anak kecil tak boleh main diluar malam-malam. Jadi aku cuma bisa melihat sedikit dari celah jendela, huu..."

B :"sayang sekali, padahal bulan dan bintang semalam bersinar terang, sangaaat indah. Sampai puas aku melihatnya"

A :"aah..aku iri denganmu. Tapi, apa ibumu tak marah kamu keluar malam-malam melihat bintang?"

B :"(menggeleng) tentu tidak, aku melihatnya dari dalam rumah"

A :"waah, atap rumahmu transparan?"

B :"(terkekeh) iyaa..2 bulan lalu, angin besar menerbangkan atap rumah kami, sampai sekarang uang ayah belum terkumpul untuk memperbaikinya, jadi hanya ditutupi terpal putih dan bening"

A :"......"

B :"(tersenyum) dan selama tak ada hujan aku bisa bebas melihat bulan dan bintang"

***

#dari dalam travel, bulan terlihat sangat100x indah malam ini *mataberbinar*, subhanallah. Apa ada yang lihat?? =D

Enjoy this life!

08 Maret 2012

#54. Cat Screaming on the Hand

Bismillah

Sedikit iseng bermain-main dengan Henna dan lihatlaaah...

Ada yang bisa nebak ini gambar apa???
Love art. And I am trying to love Henna. =)

Enjoy this life!

#54. Setumpuk Kangen buat Kajut

Bismillah

Pagi tadi ayah mengirim sebuah mms, ternyata isinya sebuah foto lama Pogok dan Kajut. Pogok Kajut? nama makanan? haha...bukan. Itu panggilan untuk kakek dan nenek di daerahku =)

Dan...Foto yang dikirim Ayah lumayan bikin aku kangen mereka berdua.

Aku pernah cerita sedikit tentang Pogok disini, dan mungkin aku masih bisa bertemu beliau setiap kali pulang kampung. Tapi kalo kangen kajut, aku cuma bisa ziarah ke makamnya. Enggak bisa lagi peluk atau bercanda dengan beliau kalau kangen.

Jadi inget, Kajutlah orang pertama yang menguatkan aku ketika Ibu sudah enggak ada. Beliau yang jadi pengganti ibu di keluarga kami, yang maksa aku belajar masak dengan ucapan "Perempuan itu mesti bisa masak", dan beliau juga yang paling sering aku buat kesel karna ulahku, bahkan sampai beliau wafat.

menyesal?? iya-SANGAT.
dan waktu enggak berbaik hati untuk berputar kembali agar aku bisa mencium tangan dan pipinya hanya untuk aku minta maaf. Penyesalan memang selalu lelet ya untuk datang =)

Beloved Grandparents (foto dari Ayah)
Kajut sayang ... Aku tau engkau bahagia disana dikelilingi bidadari-bidadari cantik. Uhm..Aku kangen. Kangen semua hal tentangmu, dan lihatlah cucumu sekarang, meskipun belum bisa buat masakan selezat buatanmu, paling enggak aku sudah mahir masak airnya. 

Tuhan, peluk Beliau dalam sayangMu, tolong..
:*

Enjoy this life!

06 Maret 2012

# 49. (Aku) Bukan Blogger Semusim

Bismillah

Bukan blogger semusim, apaan tuh?? ternyata Pakde Cholik lagi ngadain kontes nulis postingan yang waktunya cuma 6 jam. Hah, 6 jam? mepet amat?? kenapa gak 6 hari, 6 bulan, atau 6 tahun aja pak? #plak

Tapi yang namanya kontes mesti ada tantangannya ya Pak ya?? hehe...okeh, mari kita coba! =)

Keywordnya, Bukan Blogger Semusim.
Pertama kali baca keywordnya aku langsung kepikiran sama buah Rambutan dan Duku. Loh kok???
Iya, Duku dan Rambutan itu kan termasuk buah yang berbuah di musim tertentu. Kalo bukan musimnya, kita gak bisa bebas ketemu buah-buah itu dipasar, naaah kalo sudah musimnya pasti rame deh ditemuin disetiap sudut pasar. Gak kebayang susahnya nyari Duku kalo ada yang ngidam pengen makan Duku pas belom musimnya, ribet kan?? #kok malah ngawur siih -.-

Ok, balik ke topik.
jadi hubungannya dengan kontes Bukan blogger semusim-nya Pakde apa?

Hubungannya ada...Mungkin pendapatku sama seperti yang lain, Blogger semusim berarti blogger yang ngeblognya mood-moodan, kalo lagi musim moodnya bagus beliau bakal nulis banyak dan aktif, tapi kalo pas enggak beliau bakal menghilang terus gak ngepost sama sekali dalam waktu lama. Kalo moodnya bagus lagi (gara-gara liat temen hobi ngeblog) akhirnya aktif lagi, tapi kalo beliau udah males malah menghilang lagi. Blognya di anggurin hingga lumutan atau malah meninggal dunia eh...maksudnya dihapus tim blogger. Mirip buah yang musiman itu kan?? Hehe...

Hidup itu kayak roller coster, pasti ada naik turunnya, begitu juga ngeblog. Pasti ada saat-saat dimana semangat nulis muncul. Dan seharusnya 'semangat' ini terus dijaga biar terus mau ngeblog. Tapi caranya gimana??

Uhm, liat duluuu..yang bikin males ngeblognya kenapa?? karna...

1. Bingung Nulis apaan.
Waah, kalo yang ini aku pernah ngalaminnya, kalo sudah begini aku keliling-keliling dulu aja ke blog temen-temen, nanti malah ketemu ide dengan sendirinya. =)

2. Enggak ada yang komentarin
Enggak dipungkirin, kalo ngeliat tulisan temen yang banyak dikomentarin dan tulisan kita enggak, jadi bikin males nge-blog juga. Dulu aku begitu, kok enggak tulisan aku enggak ada yang kasih komentar siiih??
ya iyalah...dulu belom kenal yang namanya blogwalking, taunya nulis dan ya udah nunggu orang-orang datang buat baca. Mana bisa gitu...ngeblog sama aja kayak jualan, orang gak bisa tau kalo kita cuma diem di pojokan. Naaah, dengan blogwalking, kita jadi bisa kenal orang lain, sekaligus promosiin diri ; 'kunjungan balik ke blogku yaa'
=)

3. Sibuk
Satu kata yang bikin ngeblog jadi tersendat. Buat yang anak kuliahan pasti sibuk ngerjain tugas, kalo untuk yang pekerja sibuknya ngerjain tugas kantor (tunjukdirisendiri), kalo ibu rumah tangga sibuknya ngurusin rumah dan keluarga. Dan kalo sudah gitu, badan jadi capek dan ngeblogpun jadi males.
Betul ituu!!!*semangat45*
siasatnya apaan??
Atur waktu, luangin sedikit waktu buat nulis, yaa...enggak usah yang panjang-panjang. Beberapa kalimat pendek juga enggak apa-apa, biar malesnya kelawan dan enggak keterusan.
Beberapa kali aku ketemu blogger yang ngeposting puisi pendek, kata bijak atau sekedar foto. Enggak masalah...toh, enggak ada yang ngelarang kan??

Uhm...
Adalagi yang bikin males?? banyak!
tapi waktunya mepet niiiih, jadi segini ajah yang bisa aku bagi. Semoga bermanfaat biar gak jadi blogger musiman =)

eh, fyi...aku juga blogger musiman loooh, tapi musimannya karna satu : Koneksi Internet!
Ugh! Musuhku nomer satu ituuu..maklum namanya juga blogger yang tinggal jauh dari kota dan cuma bisa ngandelin koneksi kantor. Kalo koneksi bagus bisa bebas ngeblognya tapi kalo enggak, siasatnya pinjem laptop bos yang nganggur..haha *lol*

Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Tiga Kata Bukan Blogger Semusim di BlogCamp. 

Enjoy this life!

05 Maret 2012

#52. Karna Allah ☺☺☺

Bismillah

Tiba-tiba, muncul kalimat ini di kepala;

"Ketika kamu sudah memberi perhatian dan kasih sayang kepada orang lain, dan kamu tidak mendapatkan sebaliknya. Lihat lagi, mungkin kamu masih perlu memberi lebih. Namun, jika semua yang telah kamu berikan, tidak sebanding dengan yang kamu dapatkan, maka Allah sedang mengajarkanmu untuk ikhlas.
Terlepas dari itu semua..belajarlah menyayangi bukan karna ingin balasan. Tapi lakukan karna Allah, dan balasan dari-Nya jauh lebih indah"

┌(◦^⌣^◦)┘

Enjoy this life!

01 Maret 2012

#51. Aku Ingin kerumahMu

Bismillah

Tuhan, panggil aku
Aku ingin datang menemuiMu
Mengunjungi rumahMu
Tempat kiblat seluruh muslim dunia

Tuhan, gerakkan hatiku
Untuk mau melaksanakan rukunMu
Mudahkan jalanku
Agar sampai aku di tanah suciMu

Kuingin melihat yang mereka sebut ka'bah, yang selama ini cuma bisa aku lihat di sajadah
Aku ingin Merasakan haru bertemunya saudara dari berbagai bangsa
Aku ingin Mendengar lantunan adzan dari banyak menara
Aku ingin berziarah ke makam baginda Rasul
Aku ingin..
Aku ingin..
Aku ingin..

Aku ingin Engkau memanggilku kerumahMu ya Rabb

Enjoy this life!