26 November 2010

I'm in Blue

Kita sama-sama belajar saling melupakan, kita memang sama-sama belajar untuk saling mengikhlaskan. Tapi apakah kau tau, aku setengah mati berusaha rela melepaskanmu dan melupakan setiap hal dari dirimu, dan hasilnya...aku tak bisa!

Mungkin kau tak tau, aku masih menahan cemburu, sakit hati dan perasaan teramat dalam, setiap kali aku memikirkan siapa yang ada di dekatmu sekarang.
Ya. Bukan urusanku lagi memang. Tapi apakah kau tau? Bukan cuma kau yang berat atas perasaan ini, aku juga sama.

miss you...
Aku juga masih tak mampu tegar untuk tidak menyesal memutuskan semua ini, aku  masih terus berusaha tenang setiap kali mengingatmu. Aku sakiiiiit.
Teramat sakit melepasmu. Tapi aku bisa apa?? Aku tak yakin bisa membuatmu bahagia, karna aku egois. Menyayangimu tapi tidak bisa menerima mu apa adanya.
Dan...sekarang inilah yang mungkin harus aku hadapi. Memori tentangmu tak juga mudah aku hapus, tak mudah! Kau dengar itu?????!

Kau bilang, mungkin kita tak harus berkomunikasi agar kau dan aku bisa mudah saling melupakan. Aku bisa terima itu.

Aku bukan orang yang suka orang lain menebak perasaan ku, aku tak ingin orang lain tau masalah kita, jadi pleaseeeee....andai kau dengar ini, andai kau tau perasaanku, aku tak suka kau bagi cerita ini dengan siapa pun. SIAPA PUN ITU!!!
Aku memang tak berhak lagi mengaturmu, aku bukan orang yang penting untuk kau dengarkan lagi. Dan mungkin, kau sudah tak ingin tau lagi tentang aku, ah yaaaa.....sekali lagi. Aku berhak merasakan ini, aku pantas mendapatkan ini, karna ini hukumanku sudah menyakitimu.
Tuhan... Aku tau perasaan ini salah, tolong aku... 

*26 Januari 2011 (repost ke 2010, karna alasan pribadi) ^^

With ♥,