20 Oktober 2011

Ketika si Iri Mampir

Pagi ini entah kenapa, aku jadi kepikiran film Spiderman. Hayoo siapa yang belom nonton??

Ah...Kalian semua pasti tau. Kalo gak salah film Spiderman itu muncul tahun 2002 ya? Nah, itu zamannya waktu aku masih unyu-unyu banget (sekarang masih sih). Ngehehe...

Dan kalian pasti masih inget dong ya ceritanya. Tentang seorang pemuda yang kena gigitan laba-laba, terus kemudian dapet kekuatan super yang bisa nempel-nempel di dinding kayak cicak dan bisa bikin jaring laba-laba dengan cairan yang keluar dari pergelangan tangannya.
Waktu nonton, mungkin akulah penonton dengan muka paling dongo campur kagum yang pernah ada. Sumpah! Aku ngeliat si Peter Parker lompat-lompatan dari gedung ke gedung dengan mudah, ngelempar jaring sana-sini, terus berayun-ayun, bantu nangkepin penjahat, jadi idola dan macem-macemnya itu buat aku terkesima.Tsaaah.

Sumpah. Jadi iri. Pengen juga disengat laba-laba dan jadi kayak spiderman.
Kebayang gak sih hebatnya punya kemampuan kayak itu?? It was so cool, mamen..!

Tapi aku jadi terdiam waktu Paman Peter Parker bilang, "Seiring datang kekuatan besar, datang pula amanah/tanggung jawab besar."

Jleb. Bener banget. *BerasaTertampar*

Kalimat itu kalo diartikan, Tuhan memberikan 'kemampuan dan kesempatan' PASTI sepaket sama sebuah 'tanggung jawab'. Gak bisa milih salah satu. Dan, apapun jenis kekuatan itu, entah dalam bentuk bakat, kemampuan, ataupun jabatan pasti ada tanggung jawab yang mengiringi.

Aku iri dengan Peter Parker yang bisa punya kemampuan hebat, tapi liat dong di baliknya...Peter Parker dikasih amanah yang besar untuk menggunakan kemampuannya itu pada hal-hal yang benar. Dan itu gak mudah kawaaan. Jangan-jangan kalo aku jadi Spiderman yang mesti ngelawan mush-musuhnya, aku sudah keburu pipis di celana dan kabur. Jiahhh... 

Seperti halnya aku sekarang, sudah punya pekerjaan. Temen-temen ada yang berkomentar, "Enak ya sudah punya penghasilan sendiri"
tapi seperti yang aku bilang tadi, ada tanggung jawab yang mesti aku emban. Terlebih lagi aku yang kerjanya di bagian hitung-hitungan piti orang (baca : duit), kalo salah itung sedikit, Waaaah...bisa berabe, ciin!

Aku jadi ingat, aku pernah iri dengan temenku yang sudah sarjana di bidang kedokteran dan namanya jadi panjang karna gelar. Wah...Mupeng-mupeng-mupeng uii!
Tapi kalo dipikir lagi, dibalik gelar itu mau tak mau dia bertanggung jawab untuk bisa mengamalkan ilmu yang sudah didapat. Apa aku bisa??

"Berhentilah untuk iri, karna sekalinya kita iri, kita sedang mempertanyakan keadilan Tuhan"

See.
Tuhan tau kemampuan tiap makhluknya, dan sudah begitu adil membagi 'jatah' kita masing-masing.
Kita boleh iri dengan jatah orang lain, tapi iri itu mesti bisa memotivasi kita untuk bisa lebih baik dari dia. Cemuuungguuuudd..*alay*

Note : Tulisan kali ini MURNI untuk menggurui diri sendiri secara pribadi. 

Enjoy this life !
With ♥,

6 komentar:

  1. masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri ya. aku juga suka nonton spiderman

    BalasHapus
  2. Iri itu kadang bagus tapi, bikin kita termotivAkSI. Hehe.

    Salam kenal, Tuan rumah :D

    BalasHapus
  3. Setuju sama Mbak Lidya, masing-masing sudah diberi sama Tuhan,
    hehehe jadi gausah iri...

    BalasHapus
  4. One of my fav hero movies is Spiderman #1 & #2. Cool, eh?

    Aku suka sama Pete Parker, yang mukanya polos tapi punya kekuatan luar biasa, dan jadi spidey yang keren banget.

    Mengenai iri... aku juga sering sekali iri sama banyak orang... dan berusaha untuk sama dengan mereka--tapi sekarang udh nggak, capek soalnya.

    Intinya, semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing2, ya nggak Rezka?

    Nice post from you here... tq.

    BalasHapus
  5. Itu kata2 favorit saya dari kak peter...
    *cieee kakak peterrr

    Semangat :)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar apapun. No Spam please! ^^