25 Januari 2012

#25. Sebuket Cinta untuk Aster

Bismillah
Rabu sore yang indah, howayah pleennn?? (baca: apa kabar teman?) Semoga selalu sehat tak kurang suatu apapun ya? #berasabuatsurat.
Kalopun ada yang kurang-kurang semacam kurang duit jajan atau pulsa mohon minta aja sama mami,ibu,bunda,umi atau emak masing-masing ya. hehe
Sore ini, aku mo berbagi sebuah fiksi yang aku ambil dari catatan fb-ku. Ini buatan sendiri loohhPhotobucket
Eh...siapa yang nanya coba???? #Plak

Nah-nah-nah daripada kebanyakan kata sambutan, here it is the story...enjoy!☺☺☺
***

Dion menggerutu kesal tatkala sedan silvernya terjebak macet di jalanan kota Bandung, ia menatap sinis polisi yang terlihat lelah mengatasi kemacetan itu. Berkali-kali klakson dan peluit polisi saling berteriak dari berbagai arah. Dion menarik napas panjang, Macetnya pasti lama, keluhnya kesal.

Dion menatap kaca spion mobil, memastikan penampilannya baik-baik saja. Ia benar-benar tak mau hari spesialnya hari ini terganggu. Ya…Hari yang sangat spesial. Untuk sejenak Dion mengenang betapa pentingnya hari ini baginya, ah tidak…bukan cuma bagi Dion tapi juga bagi Aster, wanita yang begitu ia sayangi.

Mobil Dion mulai keluar dari kemacetan, saat lagu Bruno mars mengalun pelan dari radio. Sekilas ia melirik sebuah foto yang terpajang dalam sebuah bingkai kecil didasbornya, disana terlihat ia dan Aster sedang tersenyum bahagia berdua. Foto itu diambil tanggal 25 Januari, tepat setahun yang lalu saat mereka merayakan 2 tahun hubungan mereka. Dion masih ingat perayaan itu, sebuah makan malam sederhana di warung sate pinggiran jalan.

Aku pengen terus sama-sama kamu. Selamanya” ungkap Aster saat itu.

Semua potongan memori itu tak pernah dan tak akan pernah terlupakan oleh Dion. Dan hari ini, tepat setahun setelah perayaan itu, Ia ingin merayakannya lagi.

***

Dion menatap sebuket bunga Aster Putih nan cantik di tangannya. Aster pasti suka, Dion berbisik seraya mencium salah satu bunga. Sebentar lagi Ia akan bertemu Asternya yang jauh lebih cantik.

Sore ini begitu indah, senja berwarna orange menghias langit. Dan untuk sejenak Dion masih menikmati keindahan sore itu.
image google
 Sore sayaaang. Maaf ya aku telat” ucap Dion, ia meletakkan buket bunga yang sedari tadi dipegangnya di atas sebuah batu nisan.

Tanah pemakaman cukup lengang sore itu, hanya ada beberapa peziarah yang datang. Dion berlutut disamping sebuah makam. Ia tersenyum tipis ke arah nisan, seolah yang tertidur disana dapat melihat senyumnya. Jemarinya mengikuti ukiran nama yang tertera di batu.

Aster Putri Angsana 

Lahir : 29 Agustus 1987
Wafat : 24 Januari 2011

Happy 3rd Aniversary, Hon” ucap Dion pelan.

***
Baca Fiksi yang lainnya juga yaa, Klik gambar >> 

Enjoy this life!

20 komentar:

  1. ohh,asternya udah meninggal ya??betapa cintanya dion itu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb, udah gak ada.
      Yang ad tgal dion dan cintany

      Hapus
  2. mengharukan sekali...
    makasih ya kunjungannya ...^_^

    BalasHapus
  3. kunjungan balik, sob! keren karyanya., tentang korban xenia maut di jakarta, ya?

    BalasHapus
  4. aku gak nyangka klo endingnya seperti itu T_T

    BalasHapus
  5. lalu Dion membagikan cintanya padaku... cicitcuwiiit

    bw malem

    BalasHapus
  6. haduh~
    kirain apa~
    numpang nitip sandal dulu :-D

    BalasHapus
  7. sedih ceritanya haruuuu biruuu....

    jagan nagis yah..hehehe

    masih muda yah usia harus tutup usia...

    BalasHapus
  8. dion nya setia banget ya :')

    BalasHapus

Silahkan berkomentar apapun. No Spam please! ^^