03 Februari 2012

#35. Kiki Tupai : Digosipin

Bismillah

Kiki tupai sedang menangis sedih di ujung cabang sebuah pohon saat nenek tupai mendekati dan mengajaknya bicara.
 "Kenapa kamu nangis ki?" Nenek bertanya pelan. Kiki menunduk dan makin menangis hingga nenek tupai mesti mengulangi pertanyaannya. Dengan sesegukan kiki menjawab,
 "Mereka membicarakanku nek"
 "Mereka?"
 "Iya. Teman-temanku Nek, mereka ternyata bukan teman yang baik"
 "Memang apa yang mereka katakan tentangmu?"
Kiki mendengus pelan.
 "Banyak Nek. Dibelakangku ternyata mereka membicarakan semua kejelekanku." Mendengar itu Nenek tertawa pelan.
 "Kenapa Nenek tertawa? Ini enggak lucu Nek" ucap Kiki tupai dengan kesal.
 "Ah ya, maaf Ki. Tapi kamu membuat Nenek geli. Jadi, cuma gara-gara ini kamu menangis?." Kiki mengangguk. "Kenapa mesti marah? Bukannya bagus ada yang memperhatikanmu?"
 "Tapi kenapa mesti diam-diam? Kenapa enggak langsung bicara ke Kiki? Lagipula kejelekan itu tidak semuanya bener kok"
 "Tapi ini adil buatmu"
 "Adil?" Nenek mengangguk pelan
 "Iya, Nenek lihat bukannya kamu juga sering membicarakan kejelekan teman-teman kamu? tentang Mona tupai yang cerewet, tentang Piko tupai yang sok tau, bahkan saudaramu sendiri Koko, yang kamu bilang sok dewasa dan pelupa. Sekarang kenapa mesti marah kalau mereka gantian yang membicarakanmu?" Kiki menunduk malu
 "Membuka dan membicarakan kejelekan tupai lain itu 'Ghibah' Ki. Enggak ada bagus-bagusnya. Kecuali tujuannya untuk memperingatkan tupai lain agar terhindar dari bahaya kejelekan tupai itu baru bisa dibenarkan"
 "Tapi selama ini Kiki baik kok, kenapa masih dijadiin bahan obrolan?" Nenek tersenyum lagi.
 "Karna kita enggak sempurna Ki, pasti ada kekurangan. Dan ingatlah rumus ini Ki ; Caramu memperlakukan tupai lain = cara tupai lain memperlakukanmu. Jadi perlakukan tupai lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Tutuplah aib temanmu, kelak Tuhan akan menutup aibmu di dunia dan di akhirat" Kiki makin terdiam
 "Kiki mau belajar berhenti, tapi kalau mereka masih membicarakan kiki?"
 "Cuekiin. Teruslah berbuat baik Ki, dan akhirnya kembalikan pada yang Maha Mengetahui dan Maha Menghitung. Setiap perbuatan baik atau buruk pasti dibalas" ucap Nenek tupai sambil disambut anggukan pelan Kiki.

***
Sedikit flashback.
Gimana rasanya ketauan kalo jadi bahan omongan orang Ka??
Uhm, Aku pernah ngerasainnya, rasanya itu kayak luka dikasih garam, sakiit. Ah, lebih dari itu rasanya pedih pangkat seratus, tapi pedihnya tepat di ati. Malu, kesel, sedih dan sakit ati campur kayak gado-gado, cuma sayangnya gak bisa dimakan, ealaaahh

Tapi ya itu tadi, itulah cermin yang dikasih liat Tuhan, mungkin dulu sengaja atau enggak aku juga pernah ngomongin orang lain, Ampuni a-im ya allooh (╥﹏╥)

Kalian pernah?? Semoga enggak ya.

ps : ini sudah tengah malem saat akhirnya bisa meluk kasur di Palembang lagi. Alhamdulilaaah, Wikeeennn...yipiiiiyoo!!!

Enjoy this life!

14 komentar:

  1. ya begitulah mbak,karma pasti berlaku.
    apa yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita...

    BalasHapus
  2. ternyata tupai bisa ngomong gibah juga ya.
    he he
    luka memang perih kalau dikasih garam

    BalasHapus
  3. kayaknya hampir semua pernah merasakan hal itu .. . . tinggal itu menjadi bahan instropeksi buat kita aja. . . klo kita gak mau dibicarakan aib kita, so kita juga gak boleh membicarakan aib orang lain hehehehehe

    BalasHapus
  4. tangkai berduri ditusukin ke perut, trus dicabut tiba-tiba! gitu rasanya... #meninggaL

    BalasHapus
  5. aku juga pernah dicerita di belakang sama sahabat2 aku sndiri...
    rasanya bukan main, Oh My...
    kalau ingat mereka, aku bawaannya narik napas panjang ajah... berusaha sabar... huhuhuhu

    BalasHapus
  6. hehhe..orang indo suka ngegossip..paling seneng ngomongin orang daripada diri sendiri hiihih..bagus ceritanya nih like this yo hehe..

    BalasHapus
  7. tupai ya. . .keinget chip n dell hehehehe

    hukum sebab akibat dan aksi reaksi. . .
    :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar apapun. No Spam please! ^^